Mohon tunggu...
Puisi

Kita Lupa

28 Mei 2016   12:25 Diperbarui: 28 Mei 2016   12:40 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu menggilas tanpa ampun
Melintasi tanah gersang
Tinggalkan bekas di kubangan
Mendaki bukit batuan
Rebah pada tanah lapang,
rerumputan

Keringat yang menetes di dahi
Lumpur yang membekas di kaki
Cerita sehari-hari

Kicau burung saat tiba pagi
Lenguh kerbau sore hari
Lari-menari pada malam padang bulan
Bukan khayalan

Bukankah,
Dongeng raja-raja, putri jelita,
tidak seindah dunia kita?
Ingatkah,
Sarung, peci dan sajadah,
kitab suci dan rebana?

Waktu memburu
Kita berjalan kesusu
Sehingga tiba saat ini
Kita menggali
Menggali demi menimbun segala mimpi
Sampai lupa
Hidup kita untuk apa
Untuk siapa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun