Momentum Tuhan Untuk Bill Gates
------------------------------------------------
Kalau Isaac Newton memperoleh Momentum Tuhan pada saat menyaksikan buah apel yang jatuh ke tanah, maka lain lagi dengan yang dialami oleh Bill Gates, pendiri “Microsoft”. Orang kaya nomor satu di dunia ini, memperoleh MOG (Moment Of God) pada saat ia berjumpa dengan seseorang yang kemudian berperan sebagai pemandu kesuksesannya. Inilah ciri-ciri Momentum Tuhan bertipe “Alignment”, atau “Penyelarasan”.
Ketika nama Bill Gates menjadi begitu terkenal, banyak orang awam, pengamat bisnis bahkan para pakar menyimpulkan bahwa sukses Bill Gates disebabkan oleh kepiawaiannya membuat program. Pendapat ini bertumpu pada kenyataan bahwa Gates telah memulai aktivitas sebagai pemrogram sejak usia 13 tahun. Ada juga yang mengatakan Bill Gates adalah orang jenius dengan IQ 160, sehingga hasil karyanya yang berupa sistem operasi komputer itu luar biasa bagusnya.
Argumentasi semacam ini tentu kurang memadai. Sebab, kepintaran berbasis IQ bukanlah penyebab mutlak yang menjamin terjadinya kesuksesan. Orang dengan IQ di bawah rata-rata pun bisa sangat sukses. Contohnya, George H.W. Bush (Sr), yang “hanya” ber- IQ 98 pun bisa sukses, bahkan bisa menjadi presiden Amerika Serikat. Fakta juga membuktikan bahwa Bill Gates tidak membuat sendiri Sistem Operasi DOS nya. Ia justru membeli dari orang lain, yaitu dari seorang pemrogram handal bernama Tim Patterson.
Satu-satunya fakta tak terbantahkan adalah bahwa kesuksesan Bill Gates disebabkan oleh pertemuannya dengan John Opel, CEO perusahaan raksasa IBM. John Opel inilah – yang dalam kepanikannya dikejar deadline – telah memberikan order perdana kepada Microsoft untuk mengembangkan sistem operasi IBM PC.
Seperti diketahui, menjelang dekade 80-an, IBM mengeluarkan kebijakan untuk terjun ke dunia komputer mikro yang selama ini belum pernah dilakoni. Karena tenggat watu yang tersedia hanya 8 bulan, IBM terpaksa menerapkan strategi “muti-vendor”. Yaitu mengajak perusahaan-perusahaan lain bekerjasama guna mewujudkan produk impian dunia IT masa itu, berupa komputer pribadi terstandarisasi. Untuk printer, IBM menunjuk EPSON sebagai pemasoknya. Untuk chip prosesor, INTEL dipercaya untuk menyediakannya. Hard disk disuplai oleh TANDON. Sedangkan untuk sistem operasi, semula IBM menyerahkannya pada perusahaan perangkat lunak ternama, DIGITAL RESEARCH. Tidak ada nama Microsoft disebut-sebut dalam proyek itu. Maklum hanya perusahaan kecil.
Sial untuk IBM, ternyata Digital Research maju-mundur dalam bernegosiasi, dan akhirnya mengundurkan diri dengan alasan tidak tertarik untuk menggarap proyek komputer mikro yang saat itu masih dianggap sebagai mainan anak-anak. Tentu saja kejadian tersebut menyebabkan bos IBM frustrasi. Pada suatu kesempatan, John Opel curhat kepada salah seorang sahabat baik yang bernama Mary Gates tentang sulitnya memperoleh pihak ketiga yang mau dan mampu menyuplai sistem operasi.
Mary Gates adalah ibundanya Bill Gates. Setengah bergurau, ia mengusulkan John Opel untuk membicarakan kesulitannya itu dengan Bill, anak kesayangannya. John Opel yang sedang kepepet menanggapi serius. Ia segera mengutus beberapa orangnya untuk datang ke kantor Microsoft, dan mengundang Bill Gates untuk bertemu. Maka pada tahun 1980 terjadilah pertemuan bersejarah antara presiden IBM dengan bos Microsoft, yang kemudian menjadi “Moment Of God” bagi Bill Gates.
IBM memberi kepercayaan pada Microsoft untuk membuat sistem operasi PC-DOS, sedangkan Bill Gates dengan cerdik meminta IBM yang sedang tersudut untuk mengijinkan perusahaannya memproduksi sistem operasi yang sama (MS-DOS) untuk dijual ke pasar yang sama pula. Momen inilah yang kemudian melejitkan karir Bill Gates beserta Microsoftnya, sehingga pada tahun 2007, nama Bill Gates terpampang sebagai orang terkaya di dunia!
Ikuti artikel berikutnya dan kita akan membandingkan Momentum Tuhan yang dialami Bill Gates, dengan yang dialami oleh Soichiro Honda, Conrad Hilton, Mike Tyson dan lain-lain.