Mohon tunggu...
Rusman hadiatma
Rusman hadiatma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan , Stikes Mitra Keluarga

Mahasiswa Keperawatan, Stikes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manfaat Terapi Pijat Refleksi Kaki untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia

16 Januari 2023   16:04 Diperbarui: 16 Januari 2023   16:28 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Undang  --  Undang  Nomor  13  Tahun  1998  tentang  kesejahteraan  lanjut  usia  (lansia), menyebutkan  seseorang  dapat  dikatakan sebagai  lanjut  usia  bila mana sudah mencapai usia 60 tahun keatas. Presentase penduduk lanjut usia bedasarkan  hasil  proyeksi  di  Indonesia tahun  2015  --  2045  menunjukkan  angka peningkatan, dimana 9,0% pada tahun 2015 menjadi  berkisaran  19,7  --  19,8%  pada 2045,  sehingga  Indonesia  sendiri  akan memasuki  era  baru  yang  disebut  ageing population (Kemenkes RI, 2016).

World Health Organization  atau  WHO  mengestimasikan bahwa  saat  ini  angka  kejadian  hipertensi secara  global  mencapai  22%  dari  total penduduk  dunia  dan  dari  jumlah  tersebut kurang  dari  seperlima  yang  melakukan upaya  pengendalian  terhadap  tekanan darah yang dimiliki. Asia Tenggara berada di  posisi  ke  --  3  tertinggi  dengan  angka kejadian  sebesar  25%  terhadap  total penduduk.  Indonesia  mengalami peningkatan insiden hipertensi yang cukup signifikan  dari  tahun  2013  sampai  tahun 2018.  Hasil  Riskesdas  2018  menunjukkan bahwa terjadi kenaikan sebesar 8,31% dan Provinsi Jawa Tengah menduduki posisi ke -- 4 prevalensi tertinggi kejadian hipertensi setelah Kalimantan Selatan, Jawa Barat dan Kalimantan  Timur.  Penyandang  hipertensi setiap  tahunnya  mengalami  peningkatan, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1.5 miliar  orang  yang  terkena  hipertensi  dan diperkirakan setiap tahunnya 9.4 juta orang meninggal  akibat  dari  hipertensi  dan komplikasinya (Kemenkes RI, 2019).

Dari uraian di atas , terlihat bahwa angka prevalensi lansia di Indonesia akan terus meningkat penyakit yang banyak di derita oleh lansia salah satunya adalah hipertensi . Hipertensi  ditandai  dengan  peningkatan tekanan darah yang menunjukkan tekanan sistolik  sebesar  140  mmHg  dan  atau tekanan diastolik sebesar 90 mmHg. Tidak semua penderita yang mengidap hipertensi menyadari  penyakit  yang  dialaminya,  hal tersebut membuat hipertensi sering disebut sebagai  silent  killer  atau  lebih  dikenal. Hipertensi yang dialami oleh lanjut usia lebih penting untuk ditangai karena  patogenesis,  perjalanan  penyakit dan  penatalaksanaannya  (Pristiyani, K., & Mujahid, 2020)

Penatalaksanaan pada hipertensi ada 2 jenis yaitu dengan farmakologi dan non farmakologi penanganan ini dapat mengatasi hipertensi dan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi pada lansia . Salah satu alternatif yang  memberikan pengaruh  untuk  dapat menurunkan  tekanan  darah  tinggi  pada penderita  hipertensi  adalah  manajemen non farmakologi (Saparudin, H., Armiyati, Y., 2020). Manajemen non farmakologi merupakan terapi pendamping  medis  yang  disarankan,  hal tersebut  merupakan  terapi  alternatif  dan terapi  komplementer. Terapi komplementer  adalah  sekelompok perawatan kesehatan, praktik serta produk yang  tidak  dianggap  sebagai  bagian  dari pengobatan  konvesional  yang  dapat menguatkan manajemen farmakologi. Salah satu  bagian  dalam  Complementary  and Alternative Medicine (CAM) adalah massage therapy.  Massage  therapy  dalam pelaksanaannya  terdapat  perlakuan  yang salah  satunya  perlakuan  terhadap  titik  -- titik  sentra  refleks  di  bagian  kaki,  dimana hal  ini  disebut  sebagai  reflexology (Pristiyani, K., & Mujahid, 2020).

Pada  Reflexology atau  pijat  refleksi  adalah  prosedur  terapi komplementer yang bedasarkan prinsipnya dengan  memberikan  relaksasi  serta penyembuhan  secara  sistmatis  dan memberikan  tekanan  ke  titik  refleks tertentu  yang  sebagian  besar  lokasi dibagian  kaki  (Faradhila et al., 2022). Manfaat foot massage pada tubuh yaitu akan lebih relax, rasa cemas dan rasa sakit berkurang, fisik menjadi lebih nyaman sehingga kualitas tidur akan lebih meningkat   Pijatan pada kaki akan merangsang energi untuk keluar, hal ini membuat aliran darah dan energi dalam tubuh menjadi lebih lancar sehingga membuat hipertensi beserta komplikasinya dapat dicegah (Djamaludin, D., & Yulendasari, 2021).

Dapat disimpulkan dari pembahasan ini bahwa terapi pijat relaksasi kaki bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah pada lansia karena penatalaksanaan foot message akan menjadi lebih nyaman karena otot menjadi rileks ,  range  of  motion  dan  sirkulasi  meningkat,  sehingga  sisa metabolisme dapat keluar. Foot massage dapat menjadi alternatif terapi non farmakologi yang aman dan mudah untuk diberikan kepada pasien hipertensi.

Daftar Pustaka

Djamaludin, D., & Yulendasari, R. (2021). Perbedaan Efektifitas Foot Massage Dan Progressive Muscle Relaxation Terhadap Penurunan Tekanan Darah Dan Kecemasan Penderita Hipertensi Abstract: The Difference Of Foot Massage And Progressive Muscle Relaxation Effectivenesson Reduction Of Blood Pressure. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/view/3079

Faradhila, R., Armiyati, Y., & Mustofa, A. (2022). Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Menggunakan Terapi Pijat Refleksi.

Kemenkes RI. (2016). Situasi lanjut usia (lansia) di Indonesia.

Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Si Pembunuh Senyap. Kementrian Kesehatan RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun