Rusman Dani Rumaen
Manusia Biasa
Seluruh rakyat Indonesia mendambakan segera terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang maju, sejahtera, dan berdaulat. Namun, usia negara yang sudah 76 tahun menuju 77 tahun, Indonesia masih jauh dari negara yang maju namun masih tetap pada posisinya yaitu negara berkembang berpendapatan kebawah ( a low middle-income country), kesenjangan antara yang kaya dan miskin begitu tinggi, disparitas pembangunan antar wilayah sangat tinggi, serta daya saing ekonomi dan IPM (Indek Pembangunan Manusia) yang rendah.
Banyak faktor yang menyebabkan Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lainya di Asia Tenggara, dan hingga kini kita belum maju dan makmur. Namun yang paling mendasar adalah kita belum memiliki visi dan rencana pembangunan nasional yang komprehensif, tepat dan benar serta  dilaksanakan berkesinambungan (sustainable). Setiap berganti pemerintahan,  gubernur, dan Bupati/Walikota berganti pula kebijakannya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, rata-rata 5,8 % / tahun selama 10 tahun terakhir, ternyata sebagian besar disektor konsumsi,bekspor SDA mentah (tidak diolah terlebih dahulu,sehingga nilai tambah rendah), dan investasi asing portofolio, bukan foreign direct investmen). Sebaliknya, Produktivitas dan daya sain kebanyakan sektor ekonomi Indonesia justru masih sangat rendah (Mc Kinsey, 2012).
Cara kita bekerja pun masih jauh dari etos kerja yang menjadi prasyarat bagi suatu bangsa yang maju dan makmur, yakni kerja keras, mencintai ilmu, kreatif, inovatif gemar menabung, disiplin, taat asas dan hukum, saling menghormati sesame, bekerjasama secara sinergis dan menyumbangkan kemampuan terbaiknya bagi Negara dan rakyat.
Olehnya itu, maka untuk menjadi bangsa yang maju, sejahrera, dan berdaulat Indonesia harus membangun ekonominya berbasis inovasi. Karena, hanya dengan menerapkan inovasi dalam segenap aspek kehidupan khususnya di bidang ekonomi dan industry, kita dapat mengembangkan daya saing bangsa dan menghasilkan barang dan jasa (goods and services) yang kompetitif (Kao, 2007).
Dalam menuju Negara  Indonesia yang Maju, Sejahtera, dan Berdaulat harusnya memperkuat sektor ekonomi yang dimana menjadikan bioteknologi pangan sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi baru Indonesia dan mengtraspformasi struktur ekonomi untuk kemajuan bangsa.
1. Â Industri Bioteknologi Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi Baru
Dalam tataran praksis, suatu bangsa bias menjadi maju dan makmur, bila setiap komponen bangsa tersebut menyumbangkan kemampuan terbaiknya dan antar komponen masyarakat bekerja sama secara produktif dan senergis. Bioteknologi menurut OECD adalah suatu penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa.