Mohon tunggu...
Rusmana St
Rusmana St Mohon Tunggu... Guru - Proposional / guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bapak rusmana

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Buah Kepercayaan tentang Hari Kebangkitan

15 Oktober 2022   22:32 Diperbarui: 16 Oktober 2022   17:03 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Allah menghendaki agar keyakinan akan adanya hari akhir mengantar manusia untuk melakukan aktivitas -aktivitas positif dalam kehidupan,walaupun aktivitas itu tidak menghasilkan keuntungan materi dunianya.

Sikap mereka yang enggan membantu anak yatim atau orang miskin karena menduga bahwa bantuanya kepada mereka tidak menghasilkan apa-apa yang tidak percaya akan adanya ( hari ) pembalasan ,bukankah yang percaya menyakini bahwa meskipun bantuan yang di berikan tidak menghasilkan sesuatu di dunia,maka pasti ganjaran atau balasan perbuatan akan diperoleh di akherat kelak ? Bukankah  yang percaya hari kemudian meyakini bahwa Allah tidak menyia-menyiakan amal baik sesorang,betapapun  kecilnya? Sesorang yang kehidupannya di kuasai oleh ke kinian dan kedisinian,tidak akan memandang ke hari kemudian yang berada di depan sana.

Sebagian besar dari kita akan menghindar ketika ditanya tentang kematian .

Baca juga: Sukses Sosial

Dalam kehidupan modern ini,seseorang biasanya menyebutkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang  dengan kematian.

Ketika kematian dialami oleh seorang manusia,semua "kenyataan" dalam dunia tiba-tiba lenyap.Tidak ada lagi kenangan  akan "hari-hari indah" di dunia ini,Renungkan segala sesuatu yang kita dapat lakukan saat ini .Kita dapat mengedipkan mata ,menggerakan bada,kita berbicara,tertawa,semua ini merupakan fungsi tubuh kita .

Coba bayangkan  bagimana keadaan dan bentuk tubuh kita setelah kita meninggal.

Walaupun setelah melihat kenyataan -kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak suka atau diinginkan .

Bahkan ia cendrung untuk menafikan  eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya.Kecendrungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika  membicarakan kematian.Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat  sajalah yang dapat mengingat kita.

Tujuan utamanya di dalam hidup adalah untuk memenuhi bahwa hawa nafsunya.namun,tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenasah di kuburkan hanya dengan dikuburkan hanya dibungkus kain kafan yang di buat dari bahan yang murah.

Tubuh datang kedunia ini seorang di diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama.Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amalan -amalannya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun