Ahok kembali melakukan aksinya menelusuri sungai Ciliwung yg membelah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Rombongan yg dipimpin Ahok terdiri dari 17 perahu karet yg didampingi Kasdam Jaya, Walikota Jaktim & Jaksel, Dinas Tata Air DKI dan Dinas Perumahan DKI serta beberapa pejabat lainnya. Tujuan utama Gubernur Ahok adalah meninjau pelaksanaan proyek normalisasi yg sedang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). Proyek normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 19 kilometer sudah berjalan sejak 2014 dan ditargetkan siap tahun ini, dengan tujuan untuk mengurangi banjir melalui proyek pelebaran sungai dari 10-20 meter menjadi 35-50 meter.Â
Setelah menelusuri sungai, Ahok melemparkan wacana untuk memanfaatkan sungai Ciliwung sebagai jalur wisata air, bukan transportasi air Depok-Manggarai karena melalui jalan darat lebih dekat. Selain itu Ahok akan membangun sirkulasi air kolam renang yg akan membuat air sungai menjadi jernih seperti sungai-sungai lain di Jakarta. Penelusuran Ahok juga menemukan air sungai Ciliwung telah dikotori limbah pabrik dan bahkan seperti ada reklamasi sungai berupa sampah dan kawasan kumuh di bantaran sungai.
Ahok juga terlihat menyapa para penghuni kawasan kumuh bantaran sungai sambil mengingatkan "Nanti pindah ya..". Sebagian penghuni malah menjawab "nenek moyang kami yg membangun rumah ini dari dulu". Jelas Ahok kesal karena nenek moyang mereka kenapa jahat sekali harus membangun rumah di bantaran sungai. Ahok juga kesal dan menyayangkan tidak ada LSM atau aktivis yg protes karena masih ada warga yg hidup seperti di kandang ayam, bahkan terlihat ada yg sedang buang hajat di sungai.Â
Itulah Ahok kalau lagi kesal..Â
Setelah menelusuri sungai Ciliwung, Ahok berkata kepada media massa "Kami mau lihat kondisinya seperti apa, mana yang bisa di-sheet pile, mana yang dibiarkan agar terlihat  alami, dan mana-mana yang perlu kami siapkan rusun, saya mau telusuri itu". Kata-kata Ahok itu sudah jelas.. pasti akan ada PENGGUSURAN untuk kawasan kumuh di bantaran sungai Ciliwung.
Tentu ini nantinya adalah kesempatan emas bagi aktivis HAM, LSM pejuang kepentingan rakyat, pengacara kondang, petinggi partai atau haters Ahok untuk rapatkan barisan dan berkata : Di sana ada Ahok, Mari Kita Lawan..!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H