Mohon tunggu...
Rusli Sucioto
Rusli Sucioto Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Amatiran

Masih banyak hal yang indah buat ditulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Kerusuhan Suporter Persija Adalah PR buat Tito untuk Mengembalikan Kewibawaan Polri

26 Juni 2016   23:29 Diperbarui: 26 Juni 2016   23:37 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia sepakbola Indonesia kembali tercoreng akibat kerusuhan yg dilakukan suporter Persija Jakarta baru lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Setelah tertinggal 0-1 dari Sriwijaya FC, suporter Persija mendadak menyerbu ke tengah lapangan dan melakukan penyerangan brutal terhadap beberapa anggota Polri yg tengah bertugas. Akibatnya beberapa anggota Polri harus dirawat dan di antaranya bahkan sampai kondisi kritis. 

Tindak balasan dari Polri adalah melakukan penangkapan terhadap para pelaku tindak anarkis ini. Bahkan dari media sosial tersiar kabar akan ada pembalasan sepihak dari anggota Polri terhadap suporter Persija. Beberapa anggota Polri yg sempat ingin melakukan aksi balasan di luar prosedur Polri juga sempat diamankan. Hanya tercatat gerai suporter Persija sempat diserang puluhan orang tidak dikenal yg disinyalir adalah aparat Polri meskipun belum ada buktinya.

Ironisnya.. para pelaku penyerangan yg telah ditangkap aparat kepolisian adalah tercatat sebagai anak-anak usia belia dan masih sekolah, bahkan beberapa di antara mereka sebelum penyerangan telah meng-update status mereka di Facebook, kalimat-kalimat penuh kebencian mereka arahkan kepada institusi Polri dan bahkan berani menentang seorang Kapolri. Meskipun banyak yg menghujat suporter Persija ini tapi setidaknya.. mereka sudah menunjukkan kepada kita betapa Polri itu sudah kehilangan kewibawaan mereka di hadapan masyarakat Indonesia.

Status Facebook Salah Satu Suporter Persija (sumber. Facebook)
Status Facebook Salah Satu Suporter Persija (sumber. Facebook)
Tidak dapat kita pungkiri bahwa budaya korupsi di tubuh Polri masih belum hilang. Satuan lalu-lintas yg masih menerapkan sistem damai di tempat masih membuat banyak masyarakat kita muak. Selain itu Reserse baik di bidang Narkoba atau Ekonomi masih sering didapati terjadi kasus suap. Penyelesaian masalah melalui makelar kasus masih sering digunakan apabila kita harus berurusan dengan aparat hukum dari kepolisian.

Minggu ini kita telah mendapat kabar bahwa Komjen Tito Karnavian secara aklamasi telah lulus dengan baik melalui Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit & Proper Test). Sidang di Komisi III itu telah memutuskan bahwa Tito akan menjabat sebagai Kapolri periode mendatang sebagai Calon Tunggal Kapolri yg diajukan Presiden Jokowi. Sekalipun sidang ini terkesan formalitas semata, namun masyarakat Indonesia jelas menaruh harapan besar terhadap Tito. Sosok ini tercatat masih bersih dari kasus korupsi atau skandal rekening gendut. Keharmonisan rumah tangga Tito juga membuat publik yakin bahwa Tito akan sanggup memimpin institusi Polri nantinya.

Tito telah menjabarkan di sidang pleno Komisi III bahwa tugas pertama dia menjabat sebagai Kapolri nanti selama 100 hari pertama adalah membenahi internal Polri. Tito mengerti benar bahwa mengembalikan kepercayaan publik Indonesia adalah merupakan tugas awal yg paling penting. Institusi Polri akan dibenahi melalui peningkatan kesejahteraan anggota melalui kenaikan tunjangan dan pemanfaatan rumah dinas. Selain itu kinerja dan sumber daya anggota Polri akan ditingkatkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional serta menjunjung etika dan HAM.

Yg jelas.. publik Indonesia sekarang ini menunggu Tito untuk dapat segera menjabat sebagai Kapolri yg baru. Segudang tugas dan tanggung jawab sudah menunggu di depan mata. Apapun itu.. Tito harus segera mengembalikan kewibawaan Polri kepada masyarakat Indonesia supaya kejadian ulah suporter Persija ini tidak akan terulang.

Salam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun