Mohon tunggu...
Rusli Akhmad Junaedi
Rusli Akhmad Junaedi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Filsafat, Universitas Gadjah Mada. Sedang mendalami etika lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aku Bukan Dia

1 Januari 2014   22:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13892516971975212514

 

 

Aku bukan bayangan gelap masa lalumu Aku ada sebagai masa depanmu Kita akan bersama kini dan nanti Dan tak akan terpisah sampai akhir hayat

Dibalik sejuta kisah kelam dalam jiwa Masih ada satu kisah yang membuat kau bertahan di sini Kisah itu aku, aku yang ada dan selalu bersamamu Dalam suka atau duka

Bathera cinta akan sampai pada penantiannya Jalinan cinta ini Sambung menyambung menjadi satu Menuju hakikat cinta sejati yang sebenarnya

Untuk kawanku yang sudah memiliki pasangan, ketika kita sedang bersama pasangan kita seringkali ada sikap membanding-bandingkan satu sama lain. Tak jarang kita juga dibanding-bandingkan oleh pasangan kita dengan mantan atau orang lain. Kita seakan kurang sempurna di mata pasangan kita, masih banyak kekurangan di sana-sini dibanding dengan mereka. Apalagi kalau kita dibandingkan dengan orang lain yang jauh lebih baik. Pasti, kita merasa minder dan galau.

Walaupun demikian, sebenarnya mulut kita bicara merendah tapi hati tetap dongkol dan itu yang memicu pertengkaran dalam hubungan. Agar konflik tak semakin meluas, kita harus move on dan menerima pasangan kita apa adanya. Janganlah kita menjadi generasi gamon alias gagal move on.

Manusia yang gagal move on sulit untuk maju. Mereka selalu memandang hidup ke belakang, ia takut kalau pengalamannya dulu terjadi lagi di masa depan. Ingat kawan, masa lalu biarlah berlalu, masa sekarang jalani sebaik mungkin, dan masa depan rancanglah seindah mungkin. Belajar dari pengalaman, jangan sampai kita terjatuh dikesalahan yang sama. Jadi, jangan beranggapan kalau masa lalu kelam, masa depan pasti suram.  Masa depan kita masih suci. Jangan kita nodai itu semua dengan hal tak penting.

Selain itu, kita juga harus bicara tentang hal yang tidak kita sukai. Kalau ucapan kita masih belum ditanggapi oleh pasangan kita jangan berkecil hati. Doakan yang terbaik untuk pasangan kita. Doakan agar Allah senantiasa memberikan hidayah padanya dan kita diberikan kekuatan untuk melalui cobaan ini.

Terakhir, untuk membuat pasangan kita peka tunjukan sikap yang berbeda ketika ia membanding-bandingkan kita dengan orang lain. Buat dia merasa bersalah dengan apa yang ia perbuat. Lambat laun pasangan kita akan sadar bahwa sikap menbanding-bandingkan itu kurang baik.

Rasanya sulit dipercaya kalau pasangan kita masih cuek bebek akan sikap kita dan meneruskan tabiat buruknya. Namun, segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau dia masih seperti itu, maka saranku sebaiknya kita cari pengganti yang lain. Bukannya kita berniat selingkuh, namun ia dapat merusak kita di kemudian hari. Dia laksana penyakit yang harus segera diamputasi.

Hai kawan, masih banyak di luar sana orang-orang baik yang layak untuk menjadi pasangan kita. Jangan terlalu berharap dan mengemis cinta padanya. Menurutku itu sama halnya merendahkan harkat martabat kita. Lebih baik tegaslah dalam menentukan sikap sebelum ia menindas kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun