Mohon tunggu...
Ruslan Wahyudi
Ruslan Wahyudi Mohon Tunggu... -

Lahir dan tinggal di madura. sehari-hari sibuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sahadat yang Tak Kelar-kelar

26 Januari 2015   15:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rabbi..
Sahadatku tak kelar-kelar.
bagaimana hendak aku shalat,
bagaimana hendak aku membawa jiwa

Rabbi..
shalatku hanya upacara.
bagaimana hendak aku berzakat,
bagaimana hendak aku membuang dosa.

Rabbi..
zakatku hanya ikut-ikutan.
bagaimana hendak aku puasa,
bagaimana hendak aku menyempurnakan jiwa.

Rabbi..
puasaku sebatas rutinitas.
bagaimana hendak aku berhaji,
bagaimana hendak aku menemui.

Rabbi..
sahadatku tak kelar-kelar.
bagaimana hendak aku mengenali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun