Ada kreasi, pasti ada pula pertanyaan yang menepi. Begitulah kalau kita berkreasi. Harus siap dikritisi, dipuji bahkan diberi masukan yang berarti. Sebagai Creator 'Satu Meter untuk Roda Dua' www.satumeter.com juga link -nya ada di https://www.facebook.com/notes/yayasanpromosijori/tak-kenal-maka-tak-sayang-mari-kita-dukung-sosialisasi-satu-meter-untuk-roda-dua/147508898674420. Beberapa blogs sosialisasi juga telah dibuat seperti di http://mediaonlinenasional.blogspot.com/ Liputan Satu dan lainnya. Selain itu saya juga sering membuat status di facebook https://www.facebook.com/ruslanandychandra dengan menutupnya Salam dari "Tim Sosialisasi Nasional Satu Meter untuk Roda Dua." Kritik? tentu ada diantaranya adalah saya juluki roda dua. Padahal ini semua adalah 'win-win solution.' Toh apabila penumpang mobil terjebak macet. Masih ada alternatif untuk berpindah ke sepeda motor. Naha kalu sepeda motor juga terjebak, apa jadinya?
Bermula dari pengalaman prbadi di jalan raya di Jakarta. Namun sebelum juga menjadi Kepala Transportasi di Proyek Bantuan Hibah Pemerintah Australia di Sumatera. Dan membangun jalan aspal untuk sekolah-sekolah di Tebing Tinggi. Lantas saat di Jakarta saya mendapat inspirasi dan flosofi tentang "Satu Meter." Kita dilahirkan di 'amben' (ranjang) yang lebarnya minimal 'satu meter.' Dijalan kita butuh minimal satu meter agar motor kita bisa lewat dan tidak macet total. Saat meninggal dunia pun nantinya kita butuh satu meter. Hal ini semua adalah untuk memaknai agar tidak serakah bukan?
Seperti kita ketahui, di jalan terkadang pengemudi lupa. Apalagi sedang ngobrol, fikiran kalut, ber-Hp-ria ataupun BBM. Jadi sebenarnya sosialisasi ini sangat membantu pengemudi dan membantu pengendara motor dan sepeda. Agar para pengemudi memberikan jalan pada roda dua.
Sosialisasi ‘Satu Meter untuk Roda Dua’ juga mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur untuk roda dua. Serta kami pun telah dan akan terus memberikan penghargaan kepada mereka yang peduli dengan fasilitas untuk roda dua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H