Membangun kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari seringkali menjadi salah satu resolusi yang kita buat, terutama di awal tahun. Namun, tidak sedikit yang akhirnya merasa gagal di tengah jalan.Â
Hal ini bukan karena kita kurang mampu, tetapi lebih sering disebabkan oleh berbagai tantangan yang muncul saat mencoba konsisten. Berikut ini adalah lima tantangan atau kesalahan umum dalam membangun kebiasaan positif, lengkap dengan cara mengatasinya, simak sampai akhir ya.
1. Menetapkan Target yang Terlalu Besar
Salah satu kesalahan paling umum adalah menetapkan target yang terlalu besar atau terlalu ambisius. Misalnya, seseorang yang jarang membaca buku tiba-tiba ingin menamatkan lima buku dalam satu bulan. Target besar seperti ini sering kali sulit dicapai, terlebih bagi orang yang baru memulai, yang akhirnya membuat kita merasa kewalahan dan menyerah.
Gunakan teknik SMART (Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, Time-bound). Alih-alih menargetkan lima buku dalam satu bulan, mulailah dengan sesuatu yang lebih realistis, seperti satu buku dalam satu bulanpun sudah lebih dari cukup. Target kecil yang konsisten akan lebih mudah dicapai dan memberikan rasa pencapaian yang mendorong semangat untuk terus melangkah.
2. Terlalu Perfeksionis
Perfeksionisme sering kali menjadi musuh utama dalam membangun kebiasaan baru. Ketika kita menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi, misalnya tidak boleh absen sama sekali ketika melalukan sesuatu, maka satu kali kegagalan bisa membuat kita merasa semua usaha yang telah kita lakukan berujung sia-sia.
Ingat bahwa setiap perubahan adalah proses. Terimalah bahwa akan ada hari di mana kita mungkin tidak berhasil memenuhi target yang telah kita tetapkan sebelumnya. Fokuslah pada kemajuan secara keseluruhan, bukan pada kesempurnaan. Jadikan kesalahan sebagai pelajaran, bukan alasan untuk berputus asa lalu berhenti.
3. Kurangnya Dukungan atau Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan sekitar memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan kita. Jika lingkungan kita tidak mendukung kebiasaan baru yang ingin dibangun, misalnya, teman-teman yang terus menggoda kita untuk makan junk food ketika kita sedang diet, maka akan sulit untuk tetap konsisten.