[caption id="attachment_283277" align="aligncenter" width="620" caption="Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan (Sumber: http://statik.tempo.co/data/2013/04/15/id_177562/177562_620.jpg)"][/caption]
Guna mempercepat pencapaian target MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merencanakan penyediaan angkutan Kereta Api (KA) perintis mulai tahun ini. Untuk tahap awal, KA Perintis akan dioperasikan di Aceh. Jenis KA Perintis merupakan yang pertama dimiliki oleh Indonesia.
”Angkutan KA Perintis Aceh ini merupakan angkutan KA perintis pertama di Indonesia,” ujar Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, saat konferensi pers di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013).
Untuk mewujudkan moda transportasi perintis darat ini, Kemenhub bakal mengalokasikan dana subsidi keperintisan sebesar Rp 1,38 miliar. Jalur Krueng Mane-Bungkah-Kueng Geukuh akan menjadi rute perintis pertama yang dibuat pemerintah.
”KA Perintis ini akan menjamin keberlangsungan dan percepatan pembangunan di kereta api Aceh kedepan, terutama capaian terget MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia),” tambahnya.
[caption id="attachment_283278" align="aligncenter" width="564" caption="MAsyarakat Aceh Antusias Melihat Pengoperasian KA Perintis (Sumber: http://iloveaceh.org/2013/12/02/foto-foto-stasiun-dan-kereta-api-di-aceh-utara/) "]
Dengan kehadiran KA perintis, masyarakat Aceh diharapkan bisa tersosialisasikan dengan kehadiran kereta api di Aceh. Tak hanya itu, pemerintah juga bisa mengfungsikan kembali aset yang telah ada guna mempertahankan kondisi sarana dan prasarana.
[caption id="attachment_283279" align="aligncenter" width="576" caption="Tarif KA Perintis Stasiun Krueng Geukueh (Sumber: http://iloveaceh.org/2013/12/02/foto-foto-stasiun-dan-kereta-api-di-aceh-utara/)"]
Di masa yang akan datang, Kemenhub juga berencana untuk mengembangkan pembangunan jaringan kereta Aceh dari tahun 2014 hingga 2016 dengan trase Bireun-Lhokseumawe sepanjang 65 km, Langsa-Batas Sumut sepanjang 32 km. Dan, pada tahun 2017 hingga 2020 trase Lhokseumawe-Langsa sepanjang 166 km. Sedang tahun 2021 hingga 2025 dengan trase Bireun-Sigli sepanjang 107 km, dan Sigli-Banda Aceh sepanjang 120 km.
Pembangunan transportasi KA yang sedang digagas oleh Kemenhub di Aceh, merupakan bagian dari proyek pembangunan kereta api Trans Sumatera (Trans Sumatera Railways) sepanjang sekitar 2.168 kilometer (km), yang akan dimulai pada tahun 2014.
Panjang rel kereta api di Sumatera saat ini mencapai 1.869 km. Dari jumlah tersebut sepanjang 1.348 km masih beroperasi, sisanya 512 km tidak beroperasi. Kereta api Trans Sumatera akan dilayani 145 lokomotif dan 1.435 unit kereta untuk mengangkut penumpang 48 juta orang per tahun.
Untuk kebutuhan sarana perkeretapian tersebut, akan dipenuhi secara periodik. Kurun 2011-2015, sebanyak 30 lokomotif dan 285 kereta. Kurun 2016-2020 sebanyak 50 lokomotif dan 470 kereta. Periode 2021-2025 sebanyak 85 lokomotif dan 815 kereta, dan 2025-2030 sebanyak 145 lokomotif dan 1.435 kereta.
Kereta Trans Sumatera tersebut akan menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.168 km. Jalur KA lintas Sumatera ini akan menghubungkan jalur KA yang sudah ada, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung menjadi jaringan jalur KA yang saling terhubung.
Sejarah Kereta Api di Aceh
Tahun 1874
Pada tanggal 26 Juni 1874, Gubernur Aceh dan daerah taklukannya memerintahkan untuk menghubungkan tempat demarkasi pelabuhan Ulee Lheue dan Kuta Raja (Banda Aceh) dengan rel kereta api sepanjang 5 km dengan lebar spoor (rel) 1,067 m
Tahun 1876
Tanggal 12 Agustus 1876, jalan kereta api Ulee Lheue resmi dibuka untuk umum dengan menghabiskan biaya 540.000 Gulden.
Tahun 1885
Jalur kereta api diteruskan hingga Gle Kameng-Indrapuri, namun hanya mampu mencapai Lambaro dengan alasan keamanan. Lebar spoor dikurangi menjadi 0,75 m dengan panjang 16 km.
Tahun 1886
Dibuka jalur dari Kuta Raja (Banda Aceh)-Lamnyong, sebuah jalur dari Tongah ke Pekan Krueng Cut dan rumah sakit militer Pante Pirak. Jalur ini digunakan untuk membawa orang luka dan sakit dari pos militer ke luar Aceh.
Tahun 1898
Bulan Januari 1898, jalur kereta api diperpanjang hingga mencapai Seulimuem sepanjang 18 km dan dimanfaatkan untuk lalu lintas umum.
Tahun 1900
Gubernur Van Heutzs merencanakan perluasan jalur kereta api Seulimuem-Sigli-Lhokseumawe. Biaya ditaksir untuk membangun jalur ini sebesar 3 juta golden, biaya terbesar untuk membuat lintasan di pegunungan yang sangat berat.
[caption id="attachment_283281" align="aligncenter" width="550" caption="Bengkel Roda Kereta Api di Sigli Tahun 1900 (Sumber: http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/4?q_searchfield=atjehtram)"]
Tahun 1903
Tanggal 15 September 1903, jalur Beureunuen-Lammeulo (Kota Bakti) sepanjang 5 km siap dikerjakan dan dibuka untuk umum.
[caption id="attachment_283283" align="aligncenter" width="577" caption="Peresmian KA Rute Beureunuen-Lammeulo (Kota Bakti) Tahun 1913 (Sumber: http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/3?q_searchfield=lammeulo)"]
Tahun 1912
Pertemuan jalur kereta api lintasan Deli Pangkalan Berandan - Aceh dimulai. Jalur kereta api Langsa-Kuala Simpang resmi dibuka untuk umum
Tahun 1919
Pada tanggal 29 Desember 1919, Persambungan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij dengan lintas Aceh diresmikan pemakaiannya. Total panjang jalur kereta api Aceh 450 km dengan total biaya 23 juta Gulden.
Ruslan
Sumber:
Pemerintah Bangun KA Jalur Trans Sumatra Mulai Tahun 2014
KA Perintis Pertama Indonesia Bakal Beroperasi di Aceh
Kereta Perintis Pertama RI Akan Beroperasi di Aceh
Bangun Kereta Aceh, Kemenhub Rogoh Rp 1,382 M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H