[caption caption="'JUDESA' salah satu produk inovasi Balitbang Kemen PUPR | Sumber : Kompas.com"][/caption]
Governments will always play a huge part in solving big problems. They set public policy are uniquely able to provide the resources to make sure solutions reach who needs them (Bill Gate,2010)
Siang itu Sabtu (12/12), Presiden Jokowi berdiri tak lebih dari 100 meter dari meja saya. Dengan lancar Presiden Indonesia ketujuh itu memaparkan titik fokus pemerintahannya adalah : Infrastruktur. Selama 70 tahun Indonesia merdeka jumlah pencapaian infrastruktur yang sudah dibangun belum maksimal. Masih banyak daerah yang belum tersentuh infrastruktur pembangunan. Presiden mencontohkan rentang jalan tol yang selama 70 tahun belum memenuhi kebutuhan masyarakat.
Siang itu menjadi momen spesial karena seratus blogger Kompasiana diundang Presiden untuk jamuan santap siang di istana negara . Pada kesempatan itulah Presiden mengungkapkan apa yang menjadi keinginannya. Membangun infrastruktur mengejar ketertinggalan, membuka akses jalan hingga ke pelosok daerah, peningkatan kualitas jalan, pembangunan jalan bebas hambatan, membangun bendungan dan waduk, membangun jalur irigasi pertanian. Nampak sekali Presiden mengucapkan dengan emosi yang meninggi. Ritme bicaranya cepat. Ada luapan semangat yang ingin disampaikannya.
Presiden Jokowi sekali lagi menegaskan , di era kepemimpinannya infrastrukrur menjadi fokus utama yang harus segera dibenahi dan dirasakan masyarakat. Maka diera Prsiden Jokowi memang terasa denyut pembangunan infrastruktur begitu cepat. Proyek mangkrak diselesaikan, proyek yang hampir mati kembali dihidupkan. Saya merasakan langsung pembangunan jalan (betonisasi) yang selama 15 tahun tak pernah selesai akhirnya diselesaikan pada era Presiden Jokowi. Termasuk jalur rel ganda Parung panjang-Maja yang akhirnya berfungsi pada pertengahan Desember ini.
Nilai Pembangunan Infrastruktur
Indonesia dengan bentang wilayah yang begitu luas. Panjang pantai Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada. Jumlah pulau yang mencapai 13.000 lebih . Jumlah penduduk yang mencapai seperempat milyar atau nomor empat di dunia. Tentu mengurus dan membangun negara sebesar Indonesia bukan pekerjaan ringan.
Proyek pembangunan infrastruktur meminta dana yang tidak sedikit. Proyek pembangunan jalan bebas hambatan menelan angka hingga puluhan trilyun. Dana sebesar itu tentu harus dibuatkan kerja sama antara pemerintah dan swasta.
Saat ini , pembangunan infrastruktur terbagi antara infrastruktur energi seperti pembangunan Pembangkit listrik dan pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan, bendungan, waduk, pengolahan air minum , pengendalian banjir, pengolahan sampah , pembangunan jalur irigasi , pembangunan pemukiman dan lain lain.
Nilai pembangunan yang besar memang membuat kendala, belum lagi kondisi geografis, tingkat penyebaran penduduk, penerimaan masyarakat, hingga tersedianya dana pembangunan. Pemerintah akhirnya memang membuat skala prioritas pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur juga harus mengindahkan syarat syarat yang harus dipatuhi. Syarat yang wajib dipenuhi adalah pembangunan infrastruktur harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro growth), menekan angka kemiskinan (pro poor), menyerap lapangan pekerjaan (pro job) dan mengindahkan dampak lingkungan (pro green).