[caption id="attachment_326996" align="aligncenter" width="439" caption="sumber:www.gambardanfoto.com"][/caption]
Sebelum meneruskan tulisan ini, saya ingin mengucapkan kepada seluruh elemen bangsa Indonesia, selamat Hari Batik nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober . Semoga Batik menjadi ciri khas pakaian nasional Indonesia. Pakaian kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.Selamanya...
Batik adalah jenis bahan pakaian , garment dengan teknik pewarnaan khusus. Dengan teknik tradisionil melalu teknik tulis menggunakan alat yang bernama canting. proses manual bin tradisionil ini memerlukan waktu dan teknik khusus. maka wajar saja bila kain batik hasil proses manual tradisionil ini meminta harga yang mahal. batik tulis layaknya sebuah karya seni , hanya diproduksi sangat terbatas, malah kabarnya satu pola gambar, ya cuma ada satu di muka bumi ini. Seperti layaknya lukisan yang hanya dibuat cuma satu, maka nilai orisinalitas kain batik itulah yang mendongkrak nilai harga yang di milikinya.
Bagi pencinta berat dan pengoleksi kain batik. Harga tak jadi masalah. Jutaan, puluhan juta bahkan ratusan juta no problem. Apalagi batik sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan kemanusian untuk budaya lisan non bendawi(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) lima tahun yang lalu.Nilai batik di dunia sudah terangkat naik. Keunikan corak dan keaslian proses pengerjaan menjadi salah satu nilai tersendiri.
Sejarah Batik
Bila dirunut dari ditemukannya beberapa catatan kuno tentang teknik pewarnaan kain menggunakan malam maka teknik batik sudah ditemukan di Mesir pada abad 4 SM. Kain pembungkus mummi di tengarrai menggunakan malam dengan teknik pola tertentu.
Di Asia , teknik batik sudah dikenal sejak zaman Dinasti Tang (618-907 M) di Negeri Tiongkok. Sedang di India dan Jepang semasa periode Nara (645-794). Di Afrika teknik seperti batik sudah dikenal di suku Yoruba di Negeria dan suku wolof di senegal.
Di Indonesia , teknik batik mulai dikenal sejak zaman majapahit dan menemui zaman keemasannya pada akhir abad 18 dan awal abad ke-19. Menurut sejarawan Belanda G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7 namun berbeda dengan pendapat Rouffaer, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.
Batik masuk eropa diawal abad ke-19. Berkat usaha seorang pengusaha asal Belanda Van Rijekevorsel yang membawa selembar kain batik saat berkunjung ke Hindia Belanda pada tahun 1873. Batik yang ia bawa itu ia sumbangkan untuk museum etnik di Rotterdam. Pada pameran Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900 , penampilan kain batik Indonesia memukai publik dan seniman eropa saat itu.
Jadi , sejarah batik adalah sejarah panjang sebuah kebudayaan. Dimana hasil karya cipta yang membuat dunia tercengang. Batik adalah warisan dunia dimana Indonesia punya peran penting dalam memperkenalkan dan mengembangkanya. Bila Batik menjadi warisan dunia adalah sesuatu yang wajar bila ditilik dari sejarah, nilai filosofi hingga kedudukannya di masyarakat.
Budaya Batik