Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menunggu Siaran langsung Pelantikan Jokowi

20 Oktober 2014   14:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:24 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, saya menunda semua aktifitas ke luar rumah. TV jadul yang terselip di lemari depan menyala dari subuh. Liputan semua TV hampir sama , breaking news isinya siaran dan laporan langsung dari sekitar istana, sekitar tempat acara di gedung MPR/DPR, sekitar bundaran HI , silang monas dan beberapa tempat lainnya.

Sebagai warganegara yang loyal saya merasa momen pelantikan presiden adalah momen penting yang terjadi lima tahunan sekali. Jadi sayang kalu saya tak menyaksikan. walau dengan gambar yang berbintik alias semutan. gambar dan suara yang kurang jelas saya tetap bertahan di depan TV.

Sambil menonton TV, saya menunggu tukang gorengan lewat. langganan yang biasa kami beli. Seorang wanita renta yang sudah berumur 62 tahun. Ia berkeliling di kompleks perumahan  menjajakan kudapan sederhana dengan harga yang sangat terjangkau. dua ribu dapat tiga buah. Kami  berbincang bincang sejenak. Pagi ini, sang wanita renta itu juga tahu bila hari ini Jokowi dilantik menjadi presiden Indonesia ke tujuh. Dari mulutnya yang sudah sepuh dengan suara agak serak ia berharap Jokowi tidak menaikkan BBM. Karena menurut wanita renta itu ,kenaikan  BBM selalu membuat hidupnya bertambah sulit. Harga produksi kudapannya juga naik sehingga ia bingung untuk menjualnya ke pelanggannya. Menaikkan harga kudapannya , bisa membuat ia dijauhi pelanggan.

Cerita ini juga saya dengar ketika saya mendapatkan kesempatan rafting di sungai ayung , Bali pada acara tour dan visit hadiah dari lomba blog Pertamina -Kompasiana. Bli Rai, seorang pemandu perahu karet yang kami tumpangi merasa sangat keberatan bila harga BBM naik. Menurut pria asli bali yang bertubuh kekar itu, rumahnya jauh dari tempatnya mencari nafkah di wilayah ubud. Ia butuh  1,5 jam perjalanan  dari rumahnya. Bila harga BBM naik bisa dipastikan ia akan merogoh koceknya lebih dalam lagi.

Harapan masyarakat terhadap pemerintahan baru adalah kemudahan hidup, ketersedian bahan bakar, bahan makanan dengan harga murah. kemudahan mendapatkan pekerjaan. Ya , sangat sederhana. Masyarakat kita masih berlogika seperti itu.  Harapan sederhana itu ternyata tak semudah yang dikira. Harga BBM nampaknya sulit dihindari untuk tidak naik. Harga sembako juga kadang melonjak tak terkira bila pasokannya tersendat atau sedang banyak permintaan atau sedang peak season seperti lebaran dan natal.

Hari ini, Jokowi dilantik menjadi presiden . Harapan masyrakat Indonesia akankah terpenuhi ? sebuah tanya yang akan terjawab kelak. Harapan itu sederhana saja. Dan Presiden Jokowi  harus mempu menjawabnya dengan sebuah kerja nyata. Karena Janji sudah terucap, tak elok bila tak dipenuhi. Selamat pak Jokowi, Presiden Republik Indonesia , pemegang amanah rakyat.

Tulisan ini saya tulis dengan sederhana, seperti pak Jokowi yang menyukai kesederhanaan. tapi saya berharap pak Jokowi tidak bekerja dengan semangat sederhana. Karena tidak semua hal bisa kita sederhanakan. Ayo pak Jokowi, kami menunggu saat ini....bekerja untuk rakyat .bekerja demi bangsa.

salam kompasiana, Adiyasa,20/10/2014

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun