[caption id="attachment_360965" align="aligncenter" width="448" caption="Foto Bersama Sesi Tujuh (Foto : Novaly Rushan)"][/caption]
Gelaran SCM Summit yang berlangsung selama tiga hari ini (14-16 April 2015) di JCC menandaikeseriusan pelaku industri hulu migas untuk menaiki tangga selanjutnya. Keseriusan itu ditandai dengan kehadiran beberapa sektor pendukung industri Hulu migas. Pada gelaran ini dimulai terobosan dengan menggandeng beberapa kementerian yang saling mengiris dan punya kepentingan dengan industri yang menjadi penyumbangpundi negara nomor dua setelah pajak.
Kehadiran kementerian koordinator Kemaritim, Dwisuryo Indroyono Soesilountuk membuka acara pada selasa, 14/04/15 menjadi tanda bahwa poros maritim duniaakan dimulai dari kandungan tambang dan mineralyang tertanam di laut dalam. Tren industri hulu migas memang telah berubah dari ladang daratan (on shore) ke ladang laut dalam (off shore).
[caption id="attachment_360966" align="aligncenter" width="448" caption="Assembly Room Menentukan Arah SCM Summit ( Foto:Novaly Rushan)"]
Pertemuan berbagai pihak ini memang menjadi langkah strategis untuk mendorong kesepahaman antara berbagai fihak . Selama ini beberapa kendala yang masih terjadi diindustri hulu migas terutama pada manajemen rantai suplai. Maka gelaran tahunan ini menjadi solusi terbaik terhadap kendala tersebut. Disusunnya affirmative policy dimana setiap unsur kementerian yang terkait dilibatkan dalam mencari kebijakan utama yang akan digunakan sebagaimasukan dalam rumusan makro energi nasional khusunya tata kelola hulu migas dengan seluruh cakupan.
Langkah Berkesinambungan
SCM Summit memang diadakan tiap tahun. Setiap langkah yang telah diambil maka akan dilanjutkan kembali pada pertemuan tahun selanjutnya. Secara gradual SCM Summit menjadi media untuk membuat perbaikan di setiap mata rantai suplai.
Kelompok kerja yang telah dibentuk pada SCM Summit di Bali pada tahun 2014 dilanjutkan kembali pada SCM Summit tahun 2015 di Jakarta. Empat pokja tersebut adalah: Pokja Join Procurement, Pokja SCM Regulation, Pokja Capacity Buliding dan Pokja Assets & Customs.
Pada SCM Summit tahun 2015 penekanan lebih kepada naiknya Kapasitas nasional, keberpihakan kepada industri lokaldan mengharmonisasikan kebijakan makro industri hulu migas. Perangkat yang telah disiapkan oleh Kemen ESDM, SKK Migas dan pemegang regulator lainnya adalah menjawab tantangan global dan mengatasi masalah internal.
Pada awal pertemuan bertempat di Assembly Room, Hery Margono dengan semangat menjelaskan perubahan PTK007 pada revisi ke-tiga. Pada session 7 ini setiap pokja memaparkan hasilrumusan pokjanya masing masing.
Uniknya pada gelaran SCM Summit tahun 2015. Pembicara yang dihadirkan berasal dari Brazil, Australia dan Malaysia. Penerapan Local content di Brazil dan Australia menjadi acuan , Flavia Craveiro menguraikan bagaimana Brazil menerapkan strategi penggunaan local content. Sedang Bill Sashegyl dari Chevron Auatralia.
Untuk menghadapiMEA, tantangan regional di ASEAN di gambarkan dengan jelas oleh Dr. Robert de Souza pada sesi ke delapan. Pakar yang menjabat Executive Director , The Logistics Institute, Aspacini memaparkan tantanagn dan peluang dalam industri hulu migas dalam kawasan ASEAN. Posisi Indonesia yang strategis dan pasar yang paling menjanjikan.
Pembicara dan tema bahasan yang diadakan pada gelaran SCM Summit memang beragam dan bernilai penting dan strategis. Dari pelaku bisnis industri hulu migas, Pakar migas, Birokrat pemangku kebijakan, Anggota legislatif yang punya keterikatan dengan hulu migas dari komisi VII hingga etika dan resiko perilakukorupsi.
BoothKontraktor KKS dan Penyedia Barang dan Jasa.
[caption id="attachment_360967" align="aligncenter" width="448" caption="Booth Salah Satu Kontraktor KKS, Masih terlihat Sepi ( Foto:Novaly Rushan)"]
Kehadiran booth di area SCM Summit memangmemberikan nuansa yang cukup menunjang gelaran sekelas SCM Summit. Berbagai informasi menarik dan penting bisa ditanyakan langsung. Namun sayangnya tidak setiapbooth bisa menjawab pertanyaan yang spesifik.
Penulis merasakan sendiri ketika mencoba mengeksplor lebih dalam lagi. Beberapa pertanyaan malah tidak bisa dijawab. Entah mungkin orang yang menjaga booth hanya pihak ketiga yang diminta menjaga booth.
[caption id="attachment_360968" align="aligncenter" width="448" caption="Dua Jelita Kontraktor KKS ENI, Ramah dalam Menjawab Pertanyaan (Foto:Novaly Rushan)"]
Walau beberapa booth cukup lancar menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang penulis ajukan. Isu isu strategis yang berkembang terkait manajemen suplai memang menjadi topik yang sering ditanyakan. Pertanyaan tentang kandungan TKDN pada barang/jasa, berapa persentase produk lokal yang digunakan dalam industri hulu migas.
Sejauh yang penulis rasakan , kompetensi booth sebagai sarana informasi terasa masih kurang. Media inovatif seperti mediapresentasi berbasis layar terasa tidak maksimal. Contoh contoh produk yang juga terasa kurang lengkap. Booth masih berbasis brosur, kertas promosi yang masih konservatif. Jadi penulis setelah berkeliling di booth mendapatkan tumpukan kertas brosur berwarna warni.
[caption id="attachment_360979" align="aligncenter" width="448" caption="Produk Dalam Negeri Menjadi Pilihan Utama KKKS (Foto:Novaly Rushan)"]
Ajang promosi pada gelaran SCM Summitdimaksudkan mempertemukan antara pengguna barang/jasa, kontraktor KKS dengan perusahaan dalam negeri yang memiliki produk barang/jasa. Penulis menangkap kurang gairahnya ajang promosikarena mungkin Kontraktor KKS sudah hafal betul dengan si perusahaan lokal sehingga sudah sangat paham.
Perusahan LokalYang Membanggakan
[caption id="attachment_360969" align="aligncenter" width="448" caption="Perusahan Lokal Juga Tidak Kalah Dengan Perusahan Asing (Foto:Novaly Rushan)"]
Dari hasil berkeliling booth , penulis menangkap hal hal menarik dimana telah banyak pula perusahan penyedia barang/jasa lokal yang mampu bersaing dengan produk impor. Beberapa penjaga booth dengan bangga menyatakan perusahan mereka 100% milik orang Indonesia, malah sampai menyebut nama suku di pemilik perusahaan segala .
[caption id="attachment_360971" align="aligncenter" width="448" caption="Pipa produksi Dalam Negeri berkualitas Internasional (Foto: Novaly Rushan)"]
Ada perusahan lokal (Samudra Indonesia Group) yang sudah beroperasi di bidang logistik sejak lima puluh tahun. Dan saat ini menjadi leader pada bidangSupply chain logiscics, Warehousing & Distribution, Sea Freight, Air Freight & Sea Air. Dengan armada kapal kargo dan kapal tanker , perusahaan lokal ini telah menjadi jembatan bagi pergerakan industri hulu migas. Selain juga telah memiliki terminal yang cukup representatif.
[caption id="attachment_360973" align="aligncenter" width="336" caption="Leader Pada Perusahan Jasa TransportFoto :Novaly Rushan)"]
Selain itu ada pula perusahan lokal yang telah berhasil memproduksi barang dengan tingkat TKDN mencapai 71,89 %. PT PUCO yang dalam company profilenya begitu bangga mencantumkan Pabrikan Dalam Negeri. PUCO memproduksi control valve, shutdown Valve, Pressure Regulator, Orifice plate, Fitting & Flange, Pressure Switch dan berbagai produksi lainnya.PUCO telah menjadi klien dari kontaktor KKS seperti CNOOC SES LTD, Pertamina Hulu energi, Chevron , Conoco , Medco EP, Petronas dan banyak kontraktor lainnya.
[caption id="attachment_360977" align="aligncenter" width="448" caption="Perusahan Lokal Menembus Standar Kontraktor KKS (Foto:Novaly Rushan)"]
Selain itu Perusahan seperti BakriPipe Industries yang telah tumbuh menjadi perusahan lokal yang diperhitungkan dengan puluhan customer . dengan lisensi nasional dan internasional . Dalam penjelasannya Bakri Pipe mempekerjakan 600 orangtenaga kerja Indonesia. Setelah berhasil berproduksi selama setengah dekade dengan sistem efisiensi dan akurasi yang tinggi. Pengalaman panjang itu layak menghantarkan perusahan Indonesia sejajar dengan perusahan asing yang bonafid.
Vendor Development Dan Revisi PTK 007
Dalam sebuah wawancara dengan sebuah media. Heri Margono selaku kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas. Pemenuhan target TKDN yang pada tahun 2013 mencapai 57% dan pada tahun 2014menyentuh angka54 % . Menurut Heri, SKK Migas akan melakukan serangkaian kegiatan pembinaan secara terstruktur dan terarah sesuai hasil mapping untuk melihat celah senjang antar suplai barang dan jasa dengan prasyarat pihak kontraktor KKS.
Selain itu Heri juga memberikan sosialisasi tentang perubahan Pedoman Tata Kerja (PTK) 007. Perubahan yang dilakukan mengikuti dinamika dan kondisi yang ada . Mulai kewenangan, pengaturan TKDN, Pencantuman Right Audit sesuai UU Tipikor. Diharapkan dengan revisi yang mulai berlaku pada 28 Maret 2015 yang lalu maka manajemen rantai Suplai akan menjadi lebih efiktif dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H