Timbangan kantor yang biasanya sepi peminat, pagi itu jadi primadona. Selalu ada yang 'heboh' ketika berat badannya naik alias over weight. Â Satu persatu teman-teman menaiki timbangan digital berwarna putih susu.
Tiba giliranku menaiki timbangan, angka bergerak dengan cepat begitu dua kakiku mendarat mulus. Angka yang tertera membuat kaget, hampir menyentuh angka 87 Kg.  Tak begitu kaget sih, karena aku memang merasa  beratku terus bertambah. Apalagi yang namanya perut, sudah seperti hamil 3 bulan ( he he he). Angka 87 Kg  langsung membunyikan 'alarmku' . Dengan tinggi badan 165 cm , aku sudah masuk dalam kategori obesitas.
Pantas saja, aku jadi jauh lebih lamban, mudah capek kerika harus menaiki tangga. Badan juga mudah sakit, tidak fit. Yang paling terasa adalah ukuran baju jadi sering kesempitan. Jadi harus beli baju atau celana dengan ukuran yang lebih besar.Â
Beruntung pada saat yang bersamaan, salah satu bosku sedang menjalani program penurunan berat badan. Nah, jadilah ada tempat curhat dan bertanya. Kan, lumayan ada mentor yang bisa memberikan masukan secara ilmiah. Karena beliau menggunakan saran kesehatan melalui dokter yang mengawasi programnya.
Selain itu  aku juga mencari  melalui mesin pencari google, termasuk mencari video di kanal youtube. Aku belajar cepat dan langsung praktek. Jreng...jreng...
Berhasilkah ??
Gagal sahabat sahabatku.....semangat yang berlebihan dan  ketidak konsistenlah penyebabnya.
Pekerjaanku di lembaga kemanusiaan  yang mengharuskan tugas keluar kota. Tempat baru, dengan cerita kuliner yang menantang membuat aku  jadi ingin menjajal makanan khas daerah tersebut. Jadi lupa diri untuk menjaga pola makan. Termasuk pola olah raga. Aktifitas pekerjaan luar kota kadang tidak kenal waktu, jadinya mager kalau sudah di hotel. Maunya istirahat.Â
Biasanya aku melakukan senam full body workout selama 15-20 menit, atau angkat barbel 5 Kg selama 15 menit sebelum berangkat kerja. Dan di akhir pekan saat libur, Â gowesan sepeda sejauh 5-10 km. Yah, lumayan untuk membakar kalori. Â
Apalagi ketika pandemi seperti ini, berolahraga jadi wajib . Kalau kita "Bugar Everyday" virus atau penyakit bisa dilawan tubuh kita sendiri.Â