Para pakar menamai sikap rela dari seorang relawan terkait dengan apa yang dinamakan : Sifat Altruismeyaitu suatu sikap untuk membantu atau menolong orang lain yang mengalami kesulitan hdup.
Altruisme dinyatakan sebagai lawan dari sikap egoistik yang juga dimiliki manusia. Tinggal mana yang lebih kuat, Relawan tentu memiliki kadar Altruisme jauh lebih tinggi dari sikap egoistik. Dengan begitu maka konsep kemauan (volition) dalam kerangka relawan adalah : The choice to act must be without coercion (pilihan untuk bertindak tanpa paksaan) seperti yang dinyatan Ellis dan Noyles (1990: 112) .
Gegap gempita kemajuan teknologi manusia sedikit banyak merubah pola relasi antar manusia, kelompok dan teritori. Globalisasi dengan tsunami informasi yang tak bisa lagi dibendung. Internet menjadi penemuan besar abad 20 dan terus menyeruak menjadi bola raksasa yang mampu menembus dinding pembatas.
Tak ada lagi sekat sekat informasi, digitalisasi telah merubah banyak hal. Termasuk dunia relawan pada abad 21. Smartphone yang saat ini mewabah menjadi barang ajaib yang mampu membuka kran informasi darimanapun di dunia.
Relawan akhirnya mengikuti perubahan zaman. Maka , jangan heran bila menemui anak anak muda yang mampu malakukan kreatifitas yang belum ada di zaman sebelumnya. Dengan kemanpuan teknologi informasi maka lahirlah relawan yang mengandalkan jaringan informasi berbasis internet.
Dengan istilah 'relawan jempol' dimana seorang relawan mampu mengetuk hati khalayak ramai secara massif. Istilah "Crowd Funding", manjadi frasa cerdas saat ini. Sudah berapa ribu orang terbantu oleh relawan yang mengandalkan kemampuan crowd funding.
Pihak pihak yang membutuhkan yang jauh dipelosok daerah bisa terbantu. Ada seorang guru di pedalaman NTT yang membutuhkan sebuah perahu untuk transportasinya mengajar di seberang pulau, dengan mudah dan massif dibantu.
Kekuatan media sosial juga punya daya rubah yang luar biasa, ada seorang lelalki tua penjual nasi uduk di Jakarta timur yang dagangannya  tidak kunjung laku namun begitu salah seorang pengguna medsos memviralkan kisah lelaki tua itu, tak lama dagangan lelaki tua itupun habis diborong para pembeli.
Abad 21 memang abad digital dimana semua hal sudah tersambung, semua hal menjadi berita publik. Semua orang bisa tahu, jarum yang jatuh di belahan afrika. Begitu juga dengan kejadian kemanusian yang mudah sekali dipublikasikan. Etnis Rohingya , terus menjadi viral dan meraih simpati besar karena pemberitaan media sosial.
Untuk menjadi relawan abad ini bisa dilakukan menggunakan teknologi informasi digital. Satu kali klik, ribuan relawan akan muncul untuk membantu. Satu kali klik, ribuan orang mendermakan donasinya. Sepertinya memang sekat itu sudah runtuh.Â