Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jemput Bola Layanan PSBR Bambu Apus Untuk Remaja Putus Sekolah di Tangerang Patut Diacungi Jempol

20 Oktober 2016   21:25 Diperbarui: 20 Oktober 2016   21:50 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini Agung mendapat kesempatan untuk menjadi pelatih membaca Al Qur’an disebuah SMP negeri di Tigaraksa. Dari honor melatih inilah Agung berharap bisa menabung dan bisa membeli perlengkapan komputer yang ia butuhkan.

Pelatihan Desain Grafis, Narasumber Heri Irawan mendampingi peserta pelatihan hingga mampu mengerjakan pembuatan Logo ID Card
Pelatihan Desain Grafis, Narasumber Heri Irawan mendampingi peserta pelatihan hingga mampu mengerjakan pembuatan Logo ID Card
Peran Wira Desa  dan Pendamping Remaja Desa Sodong

Adanya pelatihan ketrampilan yang diberikan PSBR Bambu Apus merupakan jerih  payah seorang wira desa bernama H.Riyadno. Melihat kebutuhan pemuda dan remaja desa Sodong yang masih banyak putus sekolah lantaran kesulitan ekonomi.

Problem sosial ini mau tak mau mengusik  bapak dari tiga anak yang pernah di minta tampil di acara Kick Andy dan pernah pula mengusung seorang petani sukses dari desa Rancalabuh, Tangerang  pada ajang tahunan Danamon Award.

Rasa gundah H.Riyadno ini membawanya ke pihak yang mampu memberikan solusi. Beruntung, H.Riyadno memiliki hubungan yang baik dengan pihak PSBR Bambu Apus. Setelah melalui tahapan pembicaraan yang cukup panjang akhirnya pihak PSBR Bambu Apus mau mengadakan layanan home care didesa Sodong.

Peran pendamping remaja desa Sodong juga tak kalah penting. Erwin dan Ade Akbar merupakan pendamping remaja desa Sodong yang berjibaku untuk mensukseskan acara pelatihan ketrampilan PSBR Bambu Apus. Dua pemuda asli desa Sodong ini berkeliling desa dan beberapa desa tetangga untuk mencari dan memastikan remaja putus sekolah atau remaja terlantar bisa ikut program pelatihan secara gratis tanpa diminta biaya sedikitpun. Butuh waktu hingga 6 bulan untuk mencari anak putus sekolah dan telantar yang mau diajak ikut pelatihan.

Walau gratis rupanya tak mudah meyakinkan peserta untuk bisa hadir dan ikut program pelatihan. Selain jarak tentunya , pola pikir masyarakat desa yang apatis masih mengungkung. Hal baru yang dipelajari masih terasa aneh. Apalagi mendengar pelatihan berbasis komputer, terbayang perangkat canggih yang mahal dan tak mampu terbeli oleh ekonomi masyarakat desa.

Namun setelah diberi penjelasan dan informasi yang cukup detail nampaknya peserta pelatihan bisa mengerti dan mau dengan sukarela hadir di ruang serbaguna desa Sodong.

img-0502-5808c6ca6623bd0c2655297e.jpg
img-0502-5808c6ca6623bd0c2655297e.jpg
Membuat  Portal Toko Online dan Menjadi Pendamping Remaja 

Rupanya semangat peserta pelatihan PSBR Bambu Apus luar biasa. Kesempatan pelatihan membuat daya kreasi para peserta langsung tumbuh. Dengan berbekal fasilitas sejuta web gratis dari Kominfo, peserta ketrampilan langsung membuat sebuah website toko online dengan alamat www.e-ldr.co.id.

Walau belum sempurna, web toko online ini direncanakan menjadi corong promosi  yang akan memasarkan produk atau jasa yang mereka miliki. Sebuah langkah cerdas dan kreatif yang layak dan patut di apresiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun