Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Liburan Murah di Pasar Kaget

28 Februari 2016   08:21 Diperbarui: 28 Februari 2016   14:09 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber Foto : Rushan Novaly"][/caption]Hari libur di Minggu pagi adalah hari yang menyenangkan. Lupakan sejenak aktifitas rutin yang membuat kepala mumet. Tinggalkan sejenak gadget kesayangan anda. Kenakan pakaian santai, sendal dan topi bila perlu. Tinggalkan mobil anda di garasi (bagi yang memiliki), tinggalkan pula sepeda motor anda (tapi tetap dikunci ya).

Bila memiliki sepeda, coba genjot sepeda anda yang lama menganggur. Berkelilinglah disekitaran kompleks perumahan atau di jalan jalan desa (seperti saya). Hirup udara pagi yang masih murni. Rasakan dingin yang mengelus kulit.

Itulah yang saya lakukan setiap Minggu pagi. Tak butuh biaya. Uang didompet tak perlu banyak banyak. Tak lebih dari lima puluh ribu rupiah. Bersepeda di pagi hari memang nikmat. Bertemu teman di jalan, saling menyapa dan bertanya kabar. Walau satu kompleks perumahan ternyata bertemu teman menjadi hal yang menyenangkan.

Setelah berkeliling jalan desa dan juga berkeliling di komplek perumahan saya biasanya mengunjungi pasar kaget. Bagi yang sudah tahu apa pasar kaget mungkin sudah cukup mengerti. Tapi bila belum mengerti ada baiknya saya infokan saja secara ringkas.

Pasar kaget adalah pasar dadakan yang mengambil tempat bukan di areal tempat berjualan semestinya. Pasar kaget muncul karena adanya peluang pembeli potensial. Biasanya muncul di kawasan pabrik yang memiliki pekerja dalam jumlah ratusan hingga ribuan. Atau muncul di perumahan yang warganya cukup signifikan, ada waktu khusus pasar kaget muncul. Untuk di kawasan pabrik biasanya pasar kaget muncul ketika hari gajian atau hari pembagian uang lemburan. Uniknya info kapan pekerja gajian, kapan dapat uang lemburan hingga kapan dapat bonus para pedagang punya info valid.

Bertalian dengan info valid para pedagang, saya pun pernah mencari tahu darimana info yang mereka dapatkan. Zaman mondial seperti saat ini, kecanggihan informasi ternyata juga dimiliki para pedagang melalui grup WA. Didalam grup segala info di-share, mulai kapan gajian pabrik A, kapan bonus pabrik B atau kapan uang lemburan pabrik C. Ada ‘oknum’ karyawan yang membocorkan segala ‘rahasia’ rezeki para pekerja pabrik.

Berbekal info A1 yang terbilang tak pernah meleset. Para pedagang mengikatkan diri pada sebuah paguyuban yang terdiri dengan pengurus harian yang punya tanggung jawab untuk memuluskan para pedagang mendapatkan tempat untuk berjualan. Untuk masalah ini, pengurus paguyuban biasanya punya hubungan baik dengan para keamanan lokal (jawara, pengurus lingkungan, satpam).

Nah, hubungan baik ini memungkinkan pedagang melakukan transaksi jual beli ditempat yang dipilih. Memang sih kadang pedagang pedagang ini mengambil tempat di trotoar yang menggangu arus lalu lintas. Jadi macet karena para pembelinya banyak mengambil sebagian badan jalan. Kalau sudah begitu biasanya polisi pamong praja akan menertibkan, sayang memang pedagang yang mencari nafkah membuat lalu lintas atau ketertiban umum terganggu. Seperti namanya: pasar kaget, benar-benar membuat kaget.

One Stop Shopping

Apa saja yang dijual? Ini yang membuat saya cukup kaget. Walau hanya pasar dadakan yang diisi pedagang kaki lima dengan modal terbatas. Pasar kaget boleh dibilang one stop shopping. Segala kebutuhan tersedia, mulai dari kuliner, produk tekstil, produk gerabah, aksesoris, sayur mayur, buah-buahan, mainan anak hingga hewan peliharaan.

[caption caption="Senjata tajam juga dijual | Foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Keragaman produk yang dijual memang cukup menarik para pembeli. Karena itu pula animo pembeli tak pernah berkurang kecuali bila hujan lebat menerpa. Pembeli didominasi para kaum hawa yang punya daya beli lebih tinggi ketimbang kaum adam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun