Selain Ellyas Pical yang berasal dari dunia olahraga. KompasTV juga memberikan penghargaan kepada Indro Warkop DKI. Laki laki yang sudah memainkan 39 Film layar lebar (34 Film bersama Alm Dono dan Kasino sebagai Warkop DKI) . Humor adalah dunia yang paling cair dalam memberikan kritikan sosial. Humor ‘menyentil ‘ pihak lain tanpa membuat darah mendidih.
Warkop yang awalnya digawangi lima mahasiswa Fisip UI , Dono, Kasino, Nunu , Rudi Badil dan satu mahasiswa Universitas Pancasila, Indro akhirnya hanya tinggal tiga orang. Dono , Kasino dan Indro yang lebih dikenal sebagai Warkop DKI. Perjalanan tiga laki laki ini mengantarkan ketiganya sebagai komedian yang menjadi barometer humor Indonesia. Humor gaya Warkop memang berbeda dengan gaya humor ala Srimulat atau humor ala lenong betawi.
Era delapan puluhan hingga sembilan puluhan Warkop DKI terus berkarya lewat film yang dari judulnya sudah menyiratkan sindiran halus yang jarang disadari. Bahkan dalam humor gaya berseloroh anggota Warkod DKI menjadi tonggak dari apa yang disebut Stand Of Comedy .
[caption caption="Indro Warkop sedang berada di atas panggung utama | Foto : Rushan Novaly"]
Dalam ranah jurnalistik KompasTV menganugrahkan penghargaan kepada tokoh wanita yang membawa hal baru dan modern dalam media redaksi televisi swasta. Sumita Tobing, wanita eksentrik yang enerjik ini pernah mengenyam pendidikan jurnalistik di Ohio , Amerika serikat.
Sumita Tobing menjadi wanita pertama yang menjadi pemimpin redaksi (pemred) televisi swasta dan pernah menjadi Direktur Utama TVRI . Dizamannya wawancara dengan narasumber dilakukan dengan gaya berani memotong pembicaraan narasumber. Gaya wawancara memotong motong ini sebenarnya tidak lazim dan tidak dikenal sebelumnya.
Adalah wawancara “cabut gigi” yang membuat karir cemerlang Sumita Tobing terjungkal. Pejabat Orba tersinggung dengan isi wawancara yang menyindir kekuasaan. Sumita Tobing juga terkena kasus tuduhan korupsi pengadaan alat alat siar di TVRI. Sumita Tobing memang orang yang mengingikan segalanya efektif dan cepat. Kurang mengindahkan prosedur yang berlaku. Inilah yang membuat Sumita Tobing terkena tuduhan korupsi. Seperti yang disampaikan Ishadi SK, orang seperti Sumita Tobing konsen terhadap result namun abai terhadap prosedur.
Sumita Tobing berhasil mendidik banyak jurnalis televisi muda yang kini telah banyak memegang posisi penting di beberapa TV swasta. Sumita Tobing berperan dalam menelurkan program televisi yang sebelumnya belum pernah ada. Boleh dibilang Sumita Tobing adalah peletak dasar modernisasi program pemberitaan di TVRI.
Tokoh bersinar yang juga mendapatkan perhargaan adalah penyanyi keroncong Waldjinah. Siapa yang tak kenal lagu Walang kekek dan Jangkrik Genggong yang begitu familier ditelinga masyarakat Indonesia. Waldjinah adalah sosok penyanyi yang konsisten dengan pilihan hidupnya selama 45 tahun. Waldjinah menjadi penyanyi keroncong yang berhasil menjadikan lagu keroncong diterima masyarakat luas. Waldjinah memulai debut bernyanyi sejak usia 22 tahun.
Walau kesehatannya kini menurun akibat penyakit lambung dan usus , Waldjinah tetap konsisten untuk terus bernyanyi keroncong. Pada malam penganugrahan Waldjinah masih menunjukkan kemampuanya bernyanyi.
Waldjinah yang mendapatkan beberapa penganugrahan termasuk penghargaan Lifetime Achievement pada gelaran Anugrah Musik Indonesia (AMI) pada tahun 2013. Waldjinah juga terobsesi untuk menularkan musik keroncong kepada anak muda Indonesia dengan mendirikan sekolah musik keroncong gratis dari jenjang SD hingga SMA. Waldjinah di daulat sebagai Ibu keroncong Indonesia.