[caption caption="sumber gambar : www.kompasiana.com"][/caption]
Tinggal diluar negeri jauh dari tanah air memang sebuah pengalaman yang menyenangkan. Sekaligus juga pengalaman yang penuh dengan tantangan tersendiri. Mulai dari beda budaya , beda gaya hidup, beda makanan hingga beda musim.
Saat ini ada sekitar 8 juta warga negara Indonesia dan eks warga negara Indonesia yang tinggal diluar negeri biasa disebut diaspora . Sebanyak 70% dari diaspora masih berkewarganegaraan Indonesia sedang sisanya 30% sudah berpindah kewarganegaraan (Kompas,12/8/15). Jumlah ini memang kalah jauh bila dibandingkan dengan diaspora asal Tiongkok dan India yang menjadi pengirim diaspora nomor satu dan dua didunia.
Sebagian besar orang Indonesia yang menjadi diaspora adalah pekerja (TKI) dan profesional selain para pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu di luar negeri. Tentu merantau ke luar negeri mencari penghidupan yang lebih layak masih menjadi tujuan utama masyarakat Indoensia. Tak bisa dipungkiri gaji besar dan iming iming mendapatkan penghidupan yang jauh lebih baik menjadi alasan utama.
BCA sebagai bank nasional yang memiliki reputasi teknologi dan layanan prima merasa perlu membuat terobosan dalam pelayanan bank berbasis jaringan internet yang biasa disebut e-Banking. Teknologi jaringan memang telah berkembang pesat pada awal abad 21 ini. Selain fitur e-banking yang mampu memudahkan nasabah bertransaksi .
BCA memandang perlu untuk melakukan sosialisasi melalui acara Kompasiana Nangkring yang diadakan pada hari Rabu, (3/12). Mengambil tempat di D’Consulate Lounge di jalan Wahid Hasyim, Jakarta pusat. Narasumber acara ini Lian Lubis dari BCA Treasury dan Junanto Hendiawan seorang praktisi keuangan yang juga seorang blogger diaspora.
[caption caption="Kedua Narasumber sedang memaparkan e-Banking real time | Foto : Rushan Novaly"]
Mengambil tema : Cara Mudah Kirim Uang dari Luar Negeri, acara kompasiana nangkring sore itu dihadiri tak kurang 50 orang kompasianer dari berbagai daerah. Sebagai moderator Mas Isjet dari Kompasina . Acara dimulai dengan penjelasan dan pemaparan dari Lian Lubis.
Pejabat senior BCA ini menjelaskan tentang fitur real time yang dimiliki dari E-Banking BCA. Fitur real time memungkinkan seorang nasabah mengetahui nilai mata uang asing secara real time. Artinya angka valuta asing (valas) dapat diketahui sesuai dengan harga pasar yang berlaku saat ini (on time). Fluktuasi pergerakan nilai mata uang dapat dipantau. Hal ini tentu menjadi nilai lebih karena BCA menjadi pelopor bank nasional yang memiliki kemampuan ini.
Pergerakan transaksi menggunakan valas memang menjadi kendala dalam menentukan nilai mata uang .Salah Menentukan angka valas bisa mengakibatkan kerugian bagi si penjual atau malah mengecewakan bagi sipembeli . Lian lubis mencontohkan secara sederhana penjual barang elektronik yang menggunakan mata uang asing selalu menggunakan angka tertinggi agar sipenjual tidak merugi karena pergerakan mata uang asing.
Tentu hal itu akan menyulitkan bagi seseorang yang akan bertransaksi dalam mata uang asing . Dari pemikiran ini maka lahirlah sebuah fitur real time. Lian Lubis menyampaikan saat ini BCA melayani 14 mata uang asing menggunakan fasilitas KlikBCA Bisnis. Untuk KlikBCA Individu dapat menggunakan mata uang SGD dan USD ke sesama pemilik rekening BCA. Selain itu Lian Lubis secara khusus menjabarkan arti dari real time yang diartikan selalu update.