Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Commuter, Menggapai Moda Berkualitas

6 Desember 2015   07:04 Diperbarui: 6 Desember 2015   15:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk kartu multi trip (KMT) yang dikeluarkan PT KCJ, penumpang membeli kartu dan sejumlah saldo. Dengan penggunaan KMT penumpang tidak direpotkan untuk antri membeli tiket dan antri untuk meminta uang jaminan kartu. KMT bisa diisi ulang disetiap loket stasiun. KMT juga memberlakukan saldo minimal. Keuntungan kartu multi trip lainnya adalah terhindar dari denda suplisi .

Selain kartu yang dikeluarkan PT KCJ , mulai 8 Desember 2013 diberlakukan penerimaan kartu prabayar bank yang biasa disebut e-money . Kartu prabayar bank pertama yang diterima adalah Flazz BCA lalu berturut turut kartu Mandiri E-Money, Brizzi, BNI Tapcash . Sayangnya kartu yang dikeluarkan pihak bank tersebut tidak bisa diisi ulang di loket stasiun dan hanya bisa diisi di merchant yang bekerja sama atau loket bus transjakarta.

Untuk penggunaan tiket electronik ini sangat memudahkan banyak pihak. Berikut keuntungan yang didapatkan:

• Dengan kartu Multi Trip tak perlu lagi membawa uang kecil didalam dompet.

• Hanya sekali bayar (saldo) tak perlu lagi antri untuk membayar tarif perjalanan atau antri mengambil uang jaminan kartu.

• Bisa diisi ulang di semua loket stasiun kereta (untuk kartu KCJ)

• Mengurangi dampak sampah kertas pada tiket manual

• Untuk pihak PT KCJ, mengurangi angka kerugian akibat penumpang tak membayar tiket diloket. (dulu banyak oknum petugas KAI yang mengutip uang tiket diatas kereta untuk kepentingan pribadi )

• Mudah untuk mendapatkan data jumlah penumpang pada sebuah stasiun. Menghitung angka pergerakan manusia dari satu stasiun ke stasiun lainnya.

PT KCJ awalnya menerapkan tarif normal bagi pengguna commuter line. Namun karena pihak pemerintah melalui kementrian perhubungan memberlakukan Public Service Obligations (PSO) maka tarif yang dikenakan adalah tarif bersubsidi.
Tarif yang dikenakan adalah tarif progresif. Awalnya menggunakan hitungan jumlah stasiun namun saat ini tarif menggunakan hitungan jarak km.

Cerita Menggunakan KRL ‘Ujicoba’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun