Ahmadinejad, adalah presiden Iran yang keenam. Presiden Iran ini selama kiprahnya memimpin negara para mullah itu sering menuai sensasi dan kontroversi. Sikap keras dan beraninya sering bertabrakan dengan keinginan barat yang di motori AS. Maka tak heran bila Ahmadinejad dimusuhi banyak pemimpin barat. Pernyataannya yang keras terhadap zionis israel dan program pengayaan nuklirnya menjadi sasaran tembak. Ahmadinejad menjadi momok yang tidak menyenangkan bagi AS dan sekutunya. Kekwatiran program nuklir Iran menjadi phobia tersendiri. Walau Iran menyakinkan program nuklirnya hanya digunakan untuk kepentingan non militer alias hanya untuk kebutuhan energi tetap saja kecurigaan itu menakutkan.
Mahmoud Ahmadinejad . adalah pemimpin Iran yang lahir dari pemilu langsung yang demokratis. Ahmadinejad adalah seorang Insinyur teknik sipil lahir pada tahun 1956 berasal dari keluarga sederhana yang bersahaja . Ahmadinejad adalah satu satunya presiden Iran yang berasal bukan dari kalangan ulama atau mullah. Selama kepemimpinannya Ahmadinejad melakukan reformasi besar besaran. Diawal pemerintahannya ia langsung menandatangi pemecatan 30 Duta besar dari jabatannya dan mengajukan penyelidikan atas tindakan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan selama menjabat. Ahmadinejad juga berhasil menyapu bersih pelaku korupsi didalam pemerintahannya, mereformasi birokrasi.
Ekonomi Iran pun meroket,Gross National Product (GNP) Iran menempati posisi ketiga setelah Turki dan Mesir. Pertumbuhan ekonomi dapat meningkat dan dipacu dengan menaikkan sektor industri, maka nilai produk industri Iran mencapai angka 37% dari total GNP pada tahun 2000.
Lalu dimana kemiripan dengan Jokowi ?
Ahmadinejad adalah presiden yang berasal pemilihan umum secara langsung. Presiden yang tidak diprediksi sebelumnya akan menang mengingat lawan politiknya jauh lebih senior dan berpengalaman. Ahmadinejad mempunyai karir politik dan pemerintahan yang nyaris mirip dengan Jokowi. Ahmadinejad memulai karir sebagai bupati/walikota pada sebuah daerah bernama Ardabil di Provinsi Azerbaijan Timur . Lalu setelah itu menjadi Gubernur di Ibukota Iran, Teheran. Dan hanya dibutuhkan waktu dua tahun Ahmadinejad meninggalkan balaikota menuju istana kepresidenan Iran.Sangat mirip dengan Jokowi.
Dilihat dari karir politik Ahmadinejad dan Jokowi sangatlah mirip. Pun permasalahn Teheran dan Jakarta juga sama kemacetan dan kesemrautan. Selama menjadi gubernur Teheran, Ahmadinejad berhasil membereskan masalah ibukota. Itulah sebabnya ia dipilih mayoritas rakyat Iran untuk menjadi presiden keenam Iran sedang Jokowi menjadi presiden ke tujuh Indonesia.
Lalu kini pertanyaannya, beranikah Jokowi seperti Ahmadinejad melakukan pemecatan terhadap birokrat koruptor dan menyalahi wewenang, memberantas korupsi, menaikan ekonomi negara ke level yang membanggakan, tidak takut kekuasaan asing. Berani dan teguh berpendirian melawan kesewang senangan dan ketidak adilan pihak asing yang kini menguasai banyak aset negara yang penting. Beranikah Jokowi me-renegosisasi perjanjian/kontrak kerja yang merugikan negara. mengembalikan aset negara yang terlanjur dijual ke pihak asing.
Jokowi dan Ahmadinejad adalah pribadi yang sederhana dan bersahaja, lahir dari rakyat kebanyakan. berpendidikan insinyur dan dipilih karena prestasi kerja sebagai gubernur. Kini kita menunggu aksi Jokowi, Presiden RI ketujuh dalam memimpin negara besar dan kaya ini. Mampukah Jokowi ? Atau ....???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H