Mohon tunggu...
Rusdita Nabila
Rusdita Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Halo! Saya adalah seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang memiliki ketertarikan pada dunia jurnalistik. Penulis yang penuh semangat dan kreatif dalam menyajikan pandangan unik tentang berbagai topik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Fasilitas Layanan Konseling dari Konselor Sebaya dalam Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa UMY

26 Februari 2024   22:00 Diperbarui: 26 Februari 2024   22:07 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Konselor Sebaya? Layanan konselor sebaya merupakan salah satu bentuk usaha untuk membantu dan mendukung individu oleh rekan sebayanya. Para konselor sebaya sebelumnya telah mendapatkan pelatihan khusus serta didampingi langsung oleh para petugas professional dari LPKA  (Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni). Konselor sebaya berperan sebagai pendengar aktif yang dapat turut membantu dalam mengenali suatu permasalahan, serta membantu teman sebayanya dalam mencari solusi dari permasalahan yang sedang dihadapinya.

Kesehatan mental mahasiswa merupakan aspek yang kritis dalam menjalani kehidupan perkuliahan. Di UMY sendiri, tidak sedikit mahasiswa yang sering melakukan konsultasi dan menjadi klien di LPKA untuk berkonsultasi mengenai berbagai keluhan yang dialaminya, dan tidak jarang pula mahasiswa UMY yang masih malu-malu serta tidak berani mengeluhkan apa yang dirasakanya sehingga cenderung memendamnya sendiri, dimana keadaan tersebut malah dapat menyebabkan depresi, sehingga LPKA menginisiasi adanya konselor sebaya untuk mencegah hal tersebut. Dalam konteks ini, peran konselor sebaya muncul sebagai elemen penting dalam memberikan dukungan dan pemahaman terkait kesehatan mental. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek yakni :

Pertama, konselor sebaya dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan terbuka bagi mahasiswa. Dengan adanya kesamaan pengalaman, mahasiswa merasa lebih nyaman berbicara tentang perasaan dan tantangan mereka, membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam.

Kedua, konselor sebaya mampu memberikan dukungan tanpa penilaian. Keterlibatan konselor sebaya seringkali didasarkan pada empati dan pemahaman, menciptakan ruang yang aman bagi mahasiswa untuk berbagi perasaan mereka tanpa takut dihakimi.

Ketiga, konselor sebaya dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga kesehatan mental. Mereka dapat menyediakan informasi, sumber daya, dan menghilangkan stigma yang sering terkait dengan masalah kesehatan mental.

Keempat, konselor sebaya berperan sebagai penghubung antara mahasiswa dan sumber daya profesional ketika diperlukan. Mereka dapat membimbing mahasiswa untuk mencari pertolongan lebih lanjut dan mengetahui opsi dukungan yang tersedia di lingkungan kampus yaitu LPKA. 

Dengan adanya Layanan Konselor Sebaya UMY ini dapat turut membantu dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kondisi mental mahasiswa UMY dan diharapkan Mahasiswa UMY dapat lebih meningkatkan akan kesadaran akan pentingnya self-care dan strategi menjaga kesehatan mental sehari-hari sehingga dapat mencapai kesejahteraan bagi mental mahasiswa di lingkungan UMY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun