Mohon tunggu...
Rusdi Ngarpan
Rusdi Ngarpan Mohon Tunggu... Guru - lulusan Bahasa Inggris UNNES Semarang, mengajar di SMP Negeri 1 Jaken Pati, tinggal di Rembang,dan menulis di beberapa media dalam bahasa Inggris, Jawa dan Indonesia.

lulusan Bahasa Inggris UNNES Semarang, mengajar di SMP Negeri 1 Jaken Pati, tinggal di Rembang,dan menulis di beberapa media dalam bahasa Inggris, Jawa dan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelah Si Penjual Bunga

20 Mei 2011   01:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:26 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

oleh Aprilia Dyah Ayu Mustikarini, mahasiswi UI Jakarta asal Tegalarum Jaken Pati

kupeluk tasku di dada, menahan dinginnya angin malam
yang berhembus di pintu kopaja enam tiga
tak hanya itu
ternyata menggendong seikat bunga di tangan kiri
sambil berdiri
cukup membuat tanganku nyeri

ehmh, tak apa
setidaknya aku tetap bisa menertawakan
kawanku yang terpaksa menekuk lehernya
karena tubuhnya lebih tinggi dibanding atap besi tua ini

di dekat pintu belakang
ada tampang kuyu si sipit bermarga 'yu'
sementara yang sedari tadi berdiri di sampingku pun tak kalah lesu
aku justru kasihan pada si cantik berkerudung abu-abu
yang terpaksa berdesak-desakkan

ehmh, ya tak apa
setelah semua ketidakpastian hari ini
masih tetap tidak apa-apa
karena aku ada bersama mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun