Mohon tunggu...
Rusdi Ngarpan
Rusdi Ngarpan Mohon Tunggu... Guru - lulusan Bahasa Inggris UNNES Semarang, mengajar di SMP Negeri 1 Jaken Pati, tinggal di Rembang,dan menulis di beberapa media dalam bahasa Inggris, Jawa dan Indonesia.

lulusan Bahasa Inggris UNNES Semarang, mengajar di SMP Negeri 1 Jaken Pati, tinggal di Rembang,dan menulis di beberapa media dalam bahasa Inggris, Jawa dan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

kisah penjual bunga

20 Mei 2011   01:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

karya Aprilia Dyah Ayu Mustikarini, alumnus SMP Negeri 1 Jaken Pati

berangkat dengan 99 tangkai mawar
dan pulang dengan 89 tangkai
di sini, di tengah lalu lalang orang
dekat jembatan penyeberangan
dengan malu-malu kami tawarkan

“Mas, ini empat rupa mawar asli.
Memang sudah layu
tapi cobalah cari satu tangkai yang masih ayu
untuk kekasihmu!”

Ketika ia menggeleng, kami mendekati yang lain
Dengan malu-malu jua, kami ulangi kalimat kami
“Mas, ini empat rupa mawar asli.
Memang sudah layu
tapi cobalah cari satu tangkai yang masih ayu
Untuk kekasihmu!”

Ketika ia bersedia mengulur satu tangkai dari tangan kami
Kami berterima kasih
Lima belas ribu
Kalau pun bukan untuk mawar yang sudah layu
Setidaknya untuk semangat kami
semangat yang tak pernah layu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun