Tahukan anda, bahwa menjadi profesor atau guru besar tidaklah mudah? seseorang yang ingin menjadi profesor, dia harus melakukan kegiatan ilmiah yang nantinya diwujudkan menjadi Jurnal, Buku, Sertifikat, dan kegiatan-kegiatan yang bersifat administratif. Intinya, prosesnya tidak mudah dan membutuhkan tenaga serta biaya.
Salah satu dosenku pada tahun 2015 bercerita, bahwa persiapan tersebut telah dilalui dengan sepenuh hati. Namun, harapan menjadi profesor menjadi pupus karena dijegal teman sekantornya yang menjadi Assesor atau orang yang mempunyai tugas untuk menyeleksi administrasi. Penjegalan tersebut dilakukan dengan terang benderang, padahal assesor tersebut jika dinilai secara akademik juga tidak tergolong produktif. Lalu apa motifnya? saya bertanya waktu itu. Dosen tersebut menjawab, hanya karena terpilih menjadi pejabat dikampus beberapa tahun lalu.Â
Oh..berarti faktor dengki (jawab dalam hati). Kekecewaan dari dosen tersebut telah disebarkan melalui Koran cetak maupun online dengan harapan, ada perbaikan sistem di Dinas Pendidikan agar selektif memilih calon profesor dan para penilai administrasi juga harus profesional. Namun, suara tersebut tidak ada yang merespon. Piye????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H