Mohon tunggu...
Rusdi Mustapa
Rusdi Mustapa Mohon Tunggu... Administrasi - Guru sejarah yang suka literasi, fotografi, dan eksplorasi

Guru sejarah yang menyukai literasi, fotografi dan eksplorasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembelajaran Berbasis Lingkungan

8 Juni 2015   13:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan karakater adalah tema besar yang  digalakkan pemerintah. Pendidikan karakter seperti yang disampaikan oleh Donny Kusuma (2007) adalah suatu bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan mendidik untuk generasi selanjutnya.  Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.

Salah satu cara membentuk karakter siswa adalah melalui pembelajaran berbasis lingkungan. Pembelajaran berbasis lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Pembelajaran ini  penting untuk dilaksanakan karena pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada penguasaan materi pelajaran, nampaknya kurang mampu mengangkat kualitas pendidikan kita, baik dari segi hasil maupun proses belajar. Dampak positif dari diterapkannya pembelajaran berbasis lingkungan adalah siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Jika kita renungi empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do (belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk bekerja sama), pembelajaran berbasis lingkungan sangat tepat diterapkan oleh guru.

Bagaimana mengimplementasikan pembelajaran berbasis lingkungan pada siswa ? Penulis telah mempraktikkannya dengan cara  memanfaatkan kardus bekas untuk dibuat menjadi media pembelajaran sejarah. Kardus bekas tersebut dibuat menjadi papan display sejarah. Papan display adalah suatu tempat untuk menempatkan berita atau informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak. Ternyata siswa kelihatan sangat tertarik. Selanjutnya penulis melibatkan siswa dalam proses pembuatannya mulai dari membuat konsep papan display, membentuk dan akhirnya menyelesaikan. Papan display dipajang di sekitar sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengampanyekan kepada teman-temannya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan cara memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi sesuatu yang  lebih berguna.

SAM_4555
SAM_4555

SAM_4557
SAM_4557

SAM_4559
SAM_4559

SAM_4591
SAM_4591

SAM_4596
SAM_4596

SAM_4600
SAM_4600

SAM_4629
SAM_4629

SAM_4630
SAM_4630

SAM_4641
SAM_4641

            Tujuan dari pembelajaran berbasis lingkungan, pertama melatih siswa bisa memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna, kedua membiasakan siswa lebih rajin mengumpulkan sampah, dan  ketiga mendidik siswa agar tidak membuang sampah sembarangan, Berdasarkan  hasil pengembangan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan sesuai dengan pembelajaran PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan). Metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan pengenalan terhadap lingkungan. Diharapkan dengan pembelajaran berbasis lingkungan siswa lebih aktif dalam belajar, inovatif dalam berfikir, dan kreatif dalam menciptakan sesuatu yang berguna. Sehingga  tujuan  untuk  membentuk  siswa yang  berkarakter, cerdas, dan berintergitas  bisa tercapai.

Artikel ini dimuat di Koran Solopos edisi 7 Juni 2015 rubrik GURU PERLU TAHU

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun