Mohon tunggu...
Rusdi Hamka Lubis
Rusdi Hamka Lubis Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Senang dengan filsafat kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Generasi Muda dan Ancaman Keterbelahan Politik di Pilpres 2024

1 Mei 2023   19:01 Diperbarui: 1 Mei 2023   19:04 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bro and Sis, lu pade tahu nggak? Politik lagi panas nih, para elite politik dari partai-partai besar lagi pada kumpul-kumpul cari strategi buat jadi pemenang di Pilpres 2024. Tapi kita jangan lupa, waktu Pilpres 2019 kan juga heboh banget, energi publik pada terkuras habis karena beda pilihan. 

Dan sampe sekarang, keterbelahan politik itu masih terngiang-ngiang di kepala orang-orang. Tapi para elite politiknya sih cuek aja, mereka udah berbaikan dan ketawa-ketawa bareng meskipun residu konflik masih menghantui publik. Sekarang di tahun 2023, publik lagi disuguhin sama agenda politik yang sama, keterbelahan politik mulai terasa lagi. Di grup-grup WhatsApp, Twitter, dan sosmed lainnya, udah mulai ada yang saling sumpah serapah, mengerdilkan, dan menghina. Identitas suku, agama, dan lain-lain dipake sebagai senjata buat menjatuhkan lawan politik. Padahal kan belum ada pasangan calon Pilpres yang resmi di deklarasikan, jadi masih terlalu dini buat ngelakuin itu semua. 

Kita kaum millenial sebagai generasi muda harusnya cerdas dan jangan mau jadi "keledai yang jatuh ke dalam lubang yang sama dua kali". Kita jangan mau dijadiin "kuda tunggangannya" para elite politik yang udah lama sama aja. Jangan sampe kita dijadikan bahan buat dimainin dan dikelabui lagi sama mereka. 

Bro and Sis, kita harus belajar dari sejarah, seperti kata filsuf Spanyol George Santayana "Kaum yang tidak mengambil pelajaran dari sejarah, maka akan ditakdirkan untuk mengulanginya," atau seperti pesan Nabi "Seorang mukmin tidak akan masuk ke dalam lubang yang sama dua kali." So, jangan lagi terjebak dalam kebodohan, jangan saling caci-maki, dan jangan mau dijadiin boneka politik lagi. 

Jaga Persatuan dan Kesatuan, Kita Bersaudara! Satu Tanah Air Indonesia! Merdeka!!!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun