Mohon tunggu...
Rusdianto Arahman
Rusdianto Arahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi Al-Farabi

10 Oktober 2024   13:39 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:39 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BIOGRAFI  AL-FARABI
Al farabi sala seorang pemikir besar islam  yang memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad Ibn AL-Farakh AL-Farabi di barat dikenal dengan nama Alfarabius /Afennasar Alfarabi lahir pada tahun 872 M di farab sebuah kota di turki tengah, ayahnya keturunan Persia dan ibunya keturunan turki jadi filsuf satu ini bukan keturunan arab melainkan keturunan persia dan turki Al-Farabi memulai pendidikan di Tarsus Kota tempat Al-Farabi lahir dan Baghdad Pusat intelektual pada abad ke-10, di mana Al-Farabi belajar dan berinteraksi dengan berbagai filsuf dan ilmuwan juga di Damaskus Tempat di mana Al-Farabi menghabiskan waktu dan berkontribusi pada diskusi intelektual. Kemudian Kairo Meskipun tidak banyak catatan tentangnya di sini, Kairo juga merupakan pusat pendidikan dan budaya yang penting pada masa itu.

Tempat-tempat ini memainkan peran krusial dalam pembentukan pemikiran dan pandangan pendidikan.

Al-Farabi memperoleh pendidikan berbagai disiplin ilmu yaitu, bahasa, sastra, logika hingga filsafat. Iya belajar kepada guru-guru terkenal, seperti Abu bakar AL- saraj,  Bisyh mattius bin yunus ibn hailam dan lain sebagainya. Awal karirnya bermula sa,at iya berkenalan dengan sultan dinasti hamadan di aleppo yaitu saifud daula alhamadani. Perkenalan ini membawanya sebagai ulama istana di sinilah iya mengembangkan aktivitas filsafatnya. Namun karna pertentangan politik iya keluar dari istana kemudian wafat dalam usia 80 tahun. Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti matematika, filosofi,  politik, pengobatan bahkan musik, akan tetapi yang paling di kenal dan diindentikanya kepada dirinya adalah kecemerlanganya dalam bidang keilmuan filsafat. 

Saking jagonya AL-Farabi sampai di sebut guru kedua setelah Aristoteles dalam kemampuannya memahami Aristoteles yang di kenal sebagai guru pertama filsafat dia adalah filsuf Islam pertama yang berupaya mengahadapkan, mempertalikan, dan sejauh mungkin meyelarasakan filsafat Yunani klasik dengan islam serta berupaya memb bisa di mengerti di dalam konteks agama-agama wahyu selama hidupnya. Al-Farabi menghasilkan begitu banyak karya jika ditinjau dari literatur ilmu pengetahuan karya-karya Al-Farabi dapat di tinjau menjadi enam bagian yaitu Logika, ilmu-ilmu matematika, ilmu alam, teologi, ilmu politik dan kenegaraan serta musik. Karya tulis Al-Farabi di Antaranya adalah AL-madina AL- Fadila isha'u al iqa- kalam  ulum wa at- 

siyasah al kabir, yang di dalamnya terdapat pemaparan dasar musik, teori dan praktiknya. Karya AL-Farabi yang paling terkenal dalam al-madina al-fadhila, yaitu kota atau negara utama yang membahas tentang pencapaian kebahagiaan melalui kehidupan politik hubungan antara rezim yang paling baik menurut pemahaman plato dengan hukum illahi islam. filsafat politik Al-Farabi, khusus gagasannya mengenai kota utama mencerminkan rasionalisasi ajaran imahlmah dalam syi'ah.

1. masa kanak kanak Al-FaRabi
      Masa kecil Al-Farabi, dipenuhi dengan keingintahuan dan kecintaan pada pengetahuan. Al-Farabi tumbuh dalam lingkungan yang menghargai pendidikan. Sejak kecil, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam belajar, terutama dalam bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan, Al-Farabi sering terlihat menghabiskan waktu membaca buku dan berdiskusi dengan para cendekiawan lokal. Ketertarikan mendalamnya terhadap filsafat muncul saat ia mulai memahami karya-karya Aristoteles dan Plato. Di masa kecilnya, ia mungkin juga terinspirasi oleh nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan oleh keluarganya, yang membentuk pandangannya tentang kehidupan dan kebijaksanaan.Kehidupan sosialnya di masa kecil juga penting, karena ia berinteraksi dengan berbagai orang dari berbagai latar belakang, memperluas pandangannya tentang dunia dan manusia. Dengan semangat pencarian pengetahuan dan keterbukaan terhadap ide-ide baru, masa kecil Al-Farabi menjadi fondasi bagi kontribusinya yang luar biasa dalam filsafat dan pemikiran ilmiah di dunia Islam.

 2. Kehidupan dewasanya Al-Farabi
Masa dewasa Al-Farabi berlangsung di sekitar abad ke-10, terutama di Baghdad, pusat kebudayaan dan intelektual saat itu. Berikut adalah beberapa poin penting dari masa dewasa dan kontribusinya:

Pendidikan dan Pengembangan Pemikiran: Al-Farabi belajar di berbagai pusat ilmu, menguasai logika, filsafat, astronomi, dan musik. Ia terinspirasi oleh karya Aristoteles dan Plato.

Kontribusi Filsafat: Karyanya yang paling terkenal, seperti "Filsuf al-Madani" (Tentang Kota yang Ideal) dan "Kitab alMusiqa" (Buku Musik), menunjukkan pemikirannya tentang etika, politik, dan estetika.

Integrasi Pemikiran: Al-Farabi mengintegrasikan filsafat Yunani dengan ajaran Islam, mengembangkan pemikiran yang menekankan rasionalitas dan moralitas.

Pengaruh Sosial dan Politik: Ia membahas konsep negara ideal dan peran pemimpin dalam menciptakan masyarakat yang baik, menginspirasi banyak pemikir berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun