Assalamualaikum Wr Wb
"sebuah filosofi betawi"
Beras adalah bahan pokok dan merupakan makanan utama bagi kita manusia, khususnya di indonesia. sedangkan duit adalah nilai tukar yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, jika kita sudah memiliki beras dan sudah memiliki duit, maka hidup terasa tenang.
Orang orang yang hidupnya sederhana di sana, kebutuhannya hanya dua hal itu. Â dan mungkin kita juga pernah mengalami satu zaman dimana jika kita punya beras dan punya duit maka hidup kita akan tenang sampai beberapa bulan ke depan.Â
Hari-hari hanya kita isi mencari lauk nasi, mancing misalnya, mencari ikan di empang, menjala ikan di sawah.... atau kelaut mencari udang. siangnya kita pulang membawa lauk nasi dan dimasak oleh istri kita. karena beras sudah tersedia di pendaringan. jadi ga perlu mikirin beras lagi tinggal lauk nasinya saja.
Atau mungkin jika kita tak bisa ke sawah atau ke sungai menjala ikan, tetapi kita mempunyai uang untuk membeli pecel lele atau tahu tempe. maka hidup sudah terasa cukup dan tidak masalah karena masih bisa memenuhi makan keluarga. Pendek kata jika kita sudah PUNYA BERAS dan PUNYA DUIT hidup terasa tenang. betul ga ?
Tetapi, saudaraku semua....
PUNYA BERAS dan PUNYA DUIT jika kita kaitkan dengan filosofi orang betawi, lebih tinggi lagi maknanya. Pokoknya jika kita punya beras dan punya duit hidup kita akan selamat di dunia dan selamat di akhirat. dan bahagia di dunia dan tentu saja bahagia di akhirat. DUIT yang dimaksud adalah "Doa-Usaha-Iman-Takwa" sedangkan BERAS artinya "Bener-Rajin-Sabar". (perhatikan hurup tebeal pada awal kata).
jadi kesimpulannya jika kita punya duit dalam diri kita kita akan menjadi orang yang senantiasa "berdoa, berusaha beriman dan bertaqwa" sedangkan Beras berarti kita akan menjadi orang yang "Bener rajin dan sabar" jika ini ada dalam diri kita pastilah kita akan selamat di dunia dan diakhirat, bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.... aamiin ya robbal alamiin.
Wassalamualaikum Wr Wb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H