Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yayasan Parakletos Gelar Kampanye Perdamaian “Kapata dan Kapanya Untuk Maluku Lebe Bae”

3 Juni 2015   11:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:56 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Puluhan warga yang di dominasi oleh kaula muda berkumpul di Pattimura Park Kota Ambon dalam rangka menghadiri acara Kampanye Perdamaian yang dilaksanakan oleh Yayasan Parakletos, Rabu (27/05) lalu, dengan tema “Damai Mulai Dari Beta” kegiatan ini sangat menarik perhatian warga khususnya komunitas anak muda, mahasiswa dan pelajar, bahkan nampak juga para orang tua yang datang dengan anak-anak untuk mengikuti acara tersebut.

Dalam kegiatan Kampanye Perdamaian  tersebut  dikemas dengan kegiatan interaktif berupa Syair Puisi, musik, dan tarian, Kampanye tersebut juga bekerja sama dengan Bengkel Sastra Maluku dan Maluku online dengan menghadirkan Mark Ufie, Cidade da Amboina (CDA Rap), Hikayat Tanah Hitu, Sanggar Batu Karang, Kids Dancer dan Trana Hip Hop Soul.

Menurut Direktur Yayasan Parakletos Elsye Syauta Latuheru dalam pengantar orasinya, dirinya mengatakan bahwa Kekerasan, konflik, dan anarkisme yang marak terjadi di Indonesia ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan yang luar biasa, khususnya di Provinsi Maluku. Parahnya, beberapa konflik yang terjadi seringkali ditimbulkan oleh sekelompok anak muda, padahal mereka sangat diharapkan untuk  menjadi bagian penting dalam mengkampanyekan perdamaian, justru menjadi pelaku utama potensi terjadinya kekerasan dan konflik .

Melihat kondisi tersebut , Yayasan Parakletos bekerjasama dengan Bengkel Sastra Maluku dan Maluku online , untuk menyelenggarakan kegiatan Kampanye Perdamaian, dengan tema “Damai Mulai dari Beta” Terhadap Generasi Muda dan Masyarakat Maluku, kegiatan ini dilaksanakan dengan asumsi sederhana diantaranya melihat bagaimana kekerasan dapat terjadi, Dan apa yang bisa seharusnya dilakukan oleh pemuda untuk mulai berfikir kembali mengenai peran mereka sebagai penyokong kedamaian, Serta bagaimana peran lembaga swasta dalam meminimalisir kekerasan, konflik dan anarkisme mulai dari hulu hingga hilir.

Latuheru mengatakan bahwa dengan mengangkat tema Damai Mulai Dari Beta masyarakat dapat memahami bahwa damai itu harus dimulai terlebih dahulu dari diri sendiri yang kemudian di sebarkan pada orang-orang terdekat dan masyarakat pada umumnya, damai juga tidak hanya sekedar kata-kata namun harus diaplikasi dalam wujud nyata.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Koordinator Bengkel Sastra Maluku Revelino Berry usai membacakan sebuah puisi perdamain, “ sebelum saya mengharapkan orang lain untuk berdamai, saya yang harus memulai damai itu dari diri beta sendiri”, Ungkap Berry.

Adapun Tujuan Kegiatan Kampanye Perdamaian tersebut adalah (1) Menggali bentuk-bentuk kekerasan di kalangan generasi muda, masyarakat Kota Ambon, (2) Menciptakan ruang kolaborasi bagi generasi muda dalam isu pluralisme, (3) Menghidukan nilai kedamaian pada generasi muda, (4) Merumuskan jiwa pluralisme bagi generasi muda melalui peran partisipatif untuk kedamaian dalam masyarakat di Provinsi Maluku.

 

Selain di Kota Ambon, Kegiatan kampanye Perdamaian ini juga dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Maluku Tengah, yang juga di lengkapi dengan pemaparan materi tentang Perdamaian oleh tokoh-tokoh Maluku dan Trainer pendidikan LVEP. (RL)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun