Bulan Desember bukan saja menjadi bulan pembawah anugerah dan kasih bagi umat Kristiani, tetapi bagi saya pribadi, Desember adalah bulan keberuntungan. Tulisan ini bukan untuk menyombongkan diri atau melebih-lebihkan diri, melaingkan hanya sebagai rasa syukur atas setiap perjumpaan .
Tidak terasa setahun yang lalu saya berada di Istana Negara untuk penuhi undangan presiden RI ke-7 Bapak Joko Widodo, undangan yang dikirim untuk 100 Blogger Kompasiana pada tanggal 12 Desember 2015 lalu itu, bukan cuma sekedar jamuan makan siang saja tetapi kami juga diberi kesempatan untuk berbicara dengan Bapak Presiden, momen terindah itu tepat saat lagi ada acara Kompasianival 2015 (kopdar para blogger terbesar di Indonesia), dan saya salah satu diantara 100 blogger tersebut. Baca selengkapnya disini.http://www.kompasiana.com/rusda/admin-kompasiana-bikin-kaget-jokowi-bilang-jangan-terlalu-serius_568c6e44f492731a10510b6d
![Saat di Istana Negara-Foto by Ibu Risma](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/12/16/20-r-568c6c5212937331053c4e45-5853a3a091fdfd1211a2863a.jpg?t=o&v=770)
Sosiawan Leak : Presiden PMK
Siapa yang tidak kenal dengan Sosiawan Leak, lelaki gondrong, kulitnya tidak begitu putih dan suka memakai celana pendek dengan sepatu bootsnya itu sudah tidak asing lagi ditelinga para penyair se-Indonesia, bahkan karya dan pergerakkannya sudah tercium se-nusantara dan asia.
Sosiawan Leak lahir di Solo, 23 September 1967. Menyelesaikan studi di Fisipol Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Sejak 1987 menulis puisi, esai, dan naskah lakon di samping menjadi aktor dan sutradara beberapa grup teater di Solo.
Diundang di Festival Puisi Internasional Indonesia (Solo, Indonesia, 2002), Poetry On The Road (Bremen, Jerman, 2003), Aceh International Literary Festival (Banda Aceh, 2009), Ubud WiritersandReaders Festival (Ubud, Indonesia, 2010), Jakarta Berlin Arts Festival (Berlin, Jerman, 2011), Pertukaran Budaya Indonesia-Korea (Hankuk University of Foreign Studies Seoul, Korea, 2012), Asean Literary Festival (Jakarta, Indonesia, 2014), Borobudur Writers & Cultural Festival (Magelang, 2016), dan lain-lain.
![Sosiawan Leak Sumber Suara Merdeka](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/12/16/suara-merdeka-5853a36cb07e61b84f4d0c60.jpg?t=o&v=770)
Melakukan poetry reading di Universitas Pasau (2003), Universitas Hamburg (2003 dan 2011), Deutsch Indonesische Gesellschaft (2011), Kedutaan Besar Indonesia di Berlin (2011), Korea Broadcasting System (KBS) Seoul, dan Hwarang Park 667 Ansan City (2012).
Melakukan program apresiasi sastra Indonesia-Jerman di Indonesa tahun 2006 hingga tahun 2010 bersama Martin Janskowski dan Berthold Damhauser. Tahun 2012 melakukan poetry reading bersama Adam Wideweisch (USA) di Rumah Budaya Kalimasada Biltar serta bersama Penyair Afrika Selatan (Charl-Pierre Naude, Vonani Bila, Mbali Bloom, Rustum Kozain) dan Kurator Jerman (Indra Wussow) di Universitas Negeri Jember.
Menulis esai dan puisi di media massa, serta menerbitkan antologi puisi Umpatan (bersama KRT Sujonopuro, Penerbit Satyamitra, Solo, 1995), Cermin Buram (bersama KRT Sujonopuro dan Gojek JS, Penerbit Satyamitra Solo, 1996), Dunia Bogambola (bersama Thomas Budi Santosa, Penerbit Indonesiatera Magelang, 2007), Matajaman (bersama Budhi Setyawan dan Jumari HS, Penerbit Eraqu Magelang, 2011), Kidung Dari Bandungan (bersama Rini Tri Puspohardini, Penerbit Forum Sastra Surakarta, 2011), Sundel Bolong dalam Senthong (bersama Rini Tri Puspohardini, Penerbit Forum Sastra Surakarta, 2012), dan Wathathitha (Penerbit Azza Grafika Yogyakarta, 2016).