Buku Magnet Baitullah
Jumat 29 April 2016 lalu, seseorang mencari saya di kantor Konsultan PSD GSC Maluku, ech ternyata tamu itu adalah seorang pegawai Tiki yang membawa bungkusan kecil, saya langsung menebaknya, “ini pasti dari Jakarta kan?”, pegawai Tiki itu pun tersenyum. Maklumlah saya memang sedang menanti paket dari Jakarta. Tak salah lagi paket itu berisi Buku Magnet Baitullah yang dikirim langsung oleh penulisnya Pak Thamrin Dahlan.
Pak Thamrin Dahlan juga adalah seorang Kompasianer hebat, yang saat ini sedang meluncurkan Gerakan Hibah Sejuta Buku Magnet Baitullah yang di infaqkan untuk masjid di seluruh Indonesia, sebagian dari buku telah dihibahkan pada acara Launching buku dan sisanya akan disebarkan ke seluruh nusantara, tentunya untuk mendistrisbusikan buku tersebut harus ada kerjasama dengan pihak di daerah-daerah, Alhamdulillah nama saya terpilih untuk ikut pada gerakan ini, senang sekali bisa berpartisipasi pada kegiatan yang berhubungan dengan masjid, ya hitung-hitung bisa nambah amal ibadah.
Buku Magnet Baitullah (Tiga Syarat Memakmurkan Masjid) merupakan kumpulan tulisan tentang upaya memakmurkan Masjid An-Nur. Rangkaian reportase kegiatan masjid dimulai sejak tahun 2010 meliputi semua peristiwa yang terjadi. Buku ini terbagi atas empat bagian yakni ; (i) Memakmurkan Baitullah, (ii) Kegiatan memakmurkan masjid-masjid, (iii) Memperingati hari-hari besar Islam, dan (iv) Sisi Humaniora Masjid Jami An-Nur
Saya sangat bersyukur karena Provinsi Maluku menjadi bagian dari Gerakan Hibah Sejuta Buku Magnet Baitullah yang di infaqkan untuk masjid di seluruh Indonesia, dan rencana itu pun telah terlaksana, tiga buah Buku Magnet Baitullah (MB) telah sampai di Ambon dengan selamat. Setelah melakukan diskusi dengan Pak Thamrin, akhirnya kami sepakat agar buku tersebut diserahkan pada dua Masjid yang berpengaruh di kalangan masyarakat, yakni masjid Raya Alfatah Ambon dan Masjid Tua Wapaue Kaitetu.
Kenapa Harus Masjid Raya Alfatah Ambon dan Masjid Tua Wapaue Kaitetu?
Masjid Raya Alfatah Ambon.
Masjid ini Merupakan icon sekaligus kebangaan masyarakat muslim di Maluku, posisinya tepat berada di pusat kota sehingga banyak masyarakat sering melakukan aktivitas pengajian, sholat dan ibadah lainnya disini, mulai dari anak-anak, remaja, aktivis pemuda Islam hingga para orang tua.
Sabtu 30 April 2016, pukul 11.00 WIT saya pun menemui pengurusnya di kantor masjid Raya Alfatah, sesampai disana saya bertemu dengan seorang pegawai, kemudian disarankan untuk menemui ustad Lutfi Asyhari salah satu staf imam masjid Alfatah, yang kebetulan sedang membaca diruang perpustakaan. Saya langsung menghampiri ustad Lutfi sambil menyalami beliau, juga menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya.
Alhamdulillah mendapat respon dengan baik, penyerahan buku MB tersebut diberi dan diterima dengan penuh suka cita. Nampak bahagia terlihat diraut wajah Pak Lutfi, beliau sangat berterima kasih atas pemberian buku tersebut dan sempat menitipkan salam kepada Pak Thamrin :