Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kotidjah Gadis Belanda

21 April 2014   23:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kotidjah

Walau mereka melupakanmu
Walau mereka tak mengenalimu
Walau mereka hilangkan jejakmu

Tapi kami mengenalimu
Tapi Kau selalu dihati kami
Karena darahmu mengalir dalam tubuh ini

Kotidjah...
Engkau yang berbangsa kulit putih
Rela mati demi suami tercinta
Engkau yang berbeda dari kami
Mati ditangan Bapa demi membela tanah yang kami punya

Kotidjah...
Engkau memangtak butuh pengakuan mereka
Engkau memang tak berharap untuk dikenang
Namun...
Engkau Tetap Pahlawan kami
Engkaulah Srikandi Kapahaha

Kotidjah..
Mungkin Negara kami tak mengenalimu
Atau bahkan pura-pura melupakanmu
Namun..
Engkau terlanjur lahir sebagai Perempuan hebat
Engkau Tetap Pahlawan kami
Engkaulah Srikandi Kapahaha

Rusda Leikawa
Ambon, 21 April 2014
13.45 WIT

“Kotidjah adalah Seorang Gadis Belanda yang pada tahun 1646 turut membantu mempertahankan Benteng Kapahaha dari serangan VOC (Perang Hitu Ambon). Selama perlawanan Kotidjah terluka dan meninggal karena dibunuh oleh Kapten Verheiden yang tak lain adalah Ayah Kandungnya sendiri.

Kotidjah adalah Istri Telukabessy, Panglima Perang Benteng Kapahaha.Dia rela mati demi menyelamatkan suami tercinta”.
Benteng Kapahaha terletak di Negeri Morella Kecamatan Leihitu, merupakan salah satu benteng alam yang bertahan pada saat perang Hitu di Ambon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun