Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Atraksi Pukul Sapu Lidi Negeri Morella

21 Juni 2018   11:01 Diperbarui: 21 Juni 2018   18:34 2576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luka dan darah hasil Pukul Sapu Lidi ---edited

Setelah perlawanan Telukabessy berakhir, maka pada Tanggal 27 Oktober 1646 Gubernur Gerard Demmer membebaskan pejuang-pejuang Kapahaha yang telah ditawan selama 3 bulan lamanya. Pembebasan tawanan perang Kapahaha diselingi dengan acara perpisahan, maka pada acara inilah dipentaskan tarian adat yang bernafas sejarah dengan nyanyian lagu-lagu kapata sejarah.

Setelah selesai acara perpisahan, maka dibuat tiga kelompok yang dipimpin oleh tiga Malesi menggunakan tiga sawat untuk kembali ke daerah asal. Satu sawat adalah rombongan ke Huamual, Buru, dan sekitarnya. Satu Sawat ke Pulau-pulau Lease yaitu Hatuhaha di Haruku, Iha Ulu Palu di Saparua, Hulawano di Nusalaut. Dan satu Sawat menuju Seram, Kaibobu, Tuhulele, Latu, Tambilou, dan Manusela. Ada juga Malesi-malesi dari luar Maluku yang disebut Suku Mahu di antaranya tiga orang Karaeng dari Kerajaan Gowa Makassar, Mataram, dll.

Atraksi pukul sapu lidi Negeri Morella 2018
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa atraksi pukul sapu lidi merupakan tradisi adat yang wajib dilaksanakan, maka pada tahun 2018 ini juga masyarakat Negeri Morella memperingatinya untuk mengenang perjuangan Kapitan Telukabessy dan pejuang lainnya di Benteng Kapahaha, membangun silaturahmi antaranak cucu Kapitan dan Malesi dari berbagai daerah yang berjuang di Kapahaha, serta melestarikan budaya nasional. 

Pada tahun ini pula mereka sengaja menghadirkan Raja Gowa dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan, mengingat karena utusan dari Gowa juga pernah ikut bertarung di Benteng Kapahaha saat itu. Sebelumnya pada tahun 2008 lalu, masyarakat Morella juga pernah datangkan beberapa Raja-Raja Nusantara untuk menghadiri atraksi pukul sapu lidi, seperti utusan dari Kerajaan Solo, Ternate, Wawane dan beberapa lainnya. (RL)

Salam

Roesda Leikawa-Kompasianer Amboina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun