Tulisan ini, saya persembahkan buat atasan saya, yang pada tanggal 31 Juli 2017 merupakan hari Ulang tahunnya yang ke-50 tahun, Â di kantor Konsultan Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) Provinsi Maluku, kami memanggilnya Pak Bos, sebenarnya bukan keinginan beliau untuk dipanggil begitu, namun karena inisiatip kami sendiri, kadang juga dipanggil Pak atau bapak, ya suka-suka mulut komat-kamitlah, diluar orang-orang memanggilnya Pak Dwi.
Nama lengkapnya A. Dwijo Darmono S.B.S., pria asal Garut Jawa Barat ini mendapat Surat Perintah Tugas per bulan Agustus 2016 sebagai Koordinator Konsultan Manajemen Provinsi (KMP) program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) di Provinsi Maluku. Sederhana, kurus, perokok, cerewet itu kesan pertama saat berjumpa dengan dirinya.
Ach, sudahlah jangan baper baca tulisan diatas, anggap saja itu pengantar tulisan untuk mengenal pak Bos yang kebetulan mirip dengan Alm. Bapak saya, nah sekarang kita fokus ke judulnya ya. Â Â
Harus diakui kehadiran Dwijo Darmono di Maluku membawa banyak perubahan, baik ditingkat Konsultan Manajemen Provinsi, Fasilitator Kabupaten, maupun Fasilitator Kecamatan. Pendekatan kepimpinan yang dilakukannya adalah menjalin  hubungan dengan partner kerja layaknya hubungan pertemanan dan kekeluargaan. Semua orang adalah teman dan keluarga, kira-kira begitulah prinsipnya. Ada banyak hal yang berubah saat kehadirannya di Maluku, namun tidak bisa saya paparkan satu-satu persatu dalam tulisan ini. Â
Katakanlah Marlen Manuhutu, dia adalah salah satu Fasilitator GSC yang bertugas di Kecamatan Saparua Kebupaten Maluku Tengah, mengaku bahwa Dwijo Darmono memberikan warna tersendiri bagi mereka yang bertugas di Kecamatan.
 " Kehadiran Pak Dwi di Maluku membawa perubahan, membuka cara berfikir kami yang selama ini tidak kami pikirkan, menambah semangat untuk berkreasi", Ungkap Marlen beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Kantor GSC.
Mendapat Penghargaan Anak Adat
Selama kurung waktu 5 tahun, sejak program GSC masuk di Provinsi Maluku (2012-2017), baru kali ini ada konsultan GSC yang mendapat Penghargaan Anak Adat dari masyarakat. Bukan sekedar simbolis atau penghargaan biasa, melainkan mendapat kepercayaan untuk mengabdi pada masyarakat.