Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi untuk Si Pencuri

16 Maret 2017   14:18 Diperbarui: 16 Maret 2017   14:26 5168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar http://www.simplyasep.com

Gelap-gelap kau datang
Padahal tak ada undangan untukmu
Sudah tahu pintunya tertutup
Kau tarik tubuhmu sendiri kedalam 

Berani masuk keluar disetiap ruang  
Kau raba dengan penuh nafsu semua meja dan laci
Lalu mengambil barang incaran
Padahal, sudah jelas itu bukan milikmu 

Tak punya malukah...?
Atau Tak punya kemaluan...?
Ach.....
Aku tak tahu apa jenis kelaminmu
Aku juga tidak tahu apa warna kulitmu
Sebab kau hanya meninggalkan bekas kaki, sidik jari dan darah.

Kau pergi begitu saja
Tanpa memikirkan perasaan kami
Ya...
Kau tinggalkan duka amat dalam
Sebab hasil perjuangan kami kau bawah entah kemana

Duhai Pencuri yang datang saat Subuh
Siapa Bapakmu..? Jika aku bertemu bapakmu
Aku ingin tanyakan, Sperma apa yang sudah meleset kedalam rahim ibumu..
Dan Siapa Ibumu...? Jika Aku bertemu Ibumu
Aku ingin tanyakan, Warna Air susunya yang dia berikan saat kau masih kecil.

Duhai Pencuri yang sedang menari diluar sana
Andai aku tahu siapa kekasihmu, Aku ingin bertanya padanya
Syarat apa saja yang dia ajukan untukmu, hingga kau harus begini
Dan siapa kawanmu, sebab aku ingin lihat
Seperti apa kalian mewarnai hidup

Barangkali, ada jawaban atas alasanmu beraksi
Sebab Darah yang bersih tidak membentuk jiwa menjadi Pencuri
Sebab Cinta yang tulus tidak akan memaksa untuk merampok
Sebab kawan yang baik akan hiasi kisah dengan kejujuran

Roesda Leikawa
Tantui, 16 Maret 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun