Mari bergandeng tangan
Kita tendang mereka
Satukan hati
Untuk usir niat busuk perongrong bangsa
20 Penyair Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Puisi Menolak Korupsi (PMK) akan hadiri acara Focus Group Discusion Puisi Menolak Korupsi (FGD-PMK) di Riau yang rencananya akan berlangsung pada tanggal 7-9 Desember 2016 di Hotel Swiss Beliin SKA Pekanbaru. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara PMK dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Republik Indonesia dalam menindaklanjuti hasil Konfrensi Nasional Puisi Menolak Korupsi (KONNAS PMK) di Semarang bulan Agustus lalu.
Agenda ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran kolektif bangsa untuk menolak perilaku koruptif, maka KPK terus berupaya mengembangkan berbagai cara yang efektif untuk melawan korupsi, sehingga KPK mengajak Komunitas Puisi Menolak Korupsi (PMK) untuk berkolaborasi satukan hati dan tujuan dalam program pemberantasan korupsi. Salah satunya adalah gerakan Puisi Menolak Korupsi sekaligus memperingati Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) 2016, selain dilaksanakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discusion) juga akan ada pementasan puisi menolak korupsi oleh para penyair serta Sanggar kerja (Workshop) untuk guru dan pelajar.
20 Penyair tersebut adalah:
1. Ahmadun Yosi Herfanda dari Tangerang – Banten
2. Ali Arsy dari Banjarbaru – Kalimantan Selatan
3. Badaruddin Amir dari Barru – Sulawesi Selatan
4. Dr. Dewa Putu Sahadewa SpOG (Dedari Rsia) dari Kupang – NTT
5. Fakhrunnas MA Jabbar I dari Pekanbaru – Riau
6. Fikar W. Eda dari Bogor – Jawa Barat
7. Gol A Gong dari Serang – Banten
8. Heru Mugiarso dari Semarang – Jawa Tengah
9. Hilda Rumambi dari Jakarta
10. Nanang Farid Syam dari Depok – Jawa Barat
11. DR. RD Kedum dari Lubuk Linggau – Sumatra Selatan
12. DR. Ribut Basuki dari Surabaya – Jawa Timur
13. Roesda Leikawa dari Ambon – Maluku
14. Salman Yoga S dari Aceh
15. Sosiawan Leak dari Solo – Jawa Tengah
16. Prof. Sudaryono (Qi Chuex) dari Jambi
17. Shantined dari Bontang – Kalimantan Timur
18. DR. Sulaiman Juned dari Padang Panjang – Sumatra Barat
19. Sulis Bambang dari Semarang – Jawa Tengah
20. Vonny Aronggear dari Jayapura – Papua
Puisi Menolak Korupsi (PMK)
Gerakan PMK merupakan sebuah manifesto kebudayaan berbasis komunitas yang melakukan berbagai aktivitas kesusastraan dan kesenian dalam bingkai Puisi Menolak Korupsi, yang bermaksud menumbuhkembangkan kesadaran kolektif bangsa untuk menolak perilaku koruptif yang ada di sekeliling kita.
Komunitas ini telah berjalan sejak tahun 2013 lalu, kini sudah semakin berkembang dengan tergabungnya para penyair se-Nusantara, gerakan ini mengambil posisi sebagai gerakan kultur, bersifat nirbala, independen, dan mandiri. Gerakan PMK merupakan ide dari Heru Mugiarso seorang penyair asal Semarang. Yang bertujuan sebagai sarana mempresentasikan seruan moral kepada masyarakat, agar secara filosofis dan praktis turut mewaspadai munculnya mental korupsi sejak dini serta mencegah perilaku korup yang lebih akut.
Gerakan ini telah menerbitkan sejumlah antologi puisi, merangkum karya para penyair dari berbagai daerah, usia, dan kecenderungan puitika. Setelah proses seleksi dan penyuntingan, karya-karya tersebut terbit dalam Antologi Puisi Menolak Korupsi (melibatkan 85 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Mei 2013), Antologi Puisi Menolak Korupsi 2a (melibatkan 99 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, September 2013), Antologi Puisi Menolak Korupsi 2b (melibatkan 98 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, September 2013), Antologi Puisi Menolak Korupsi 3;Pelajar Indonesia Menggugat (melibatkan 286 pelajar, Penerbit Forum Sastra Surakarta, April 2014), Antologi Puisi Menolak Korupsi 4; EnsiklopegilaKoruptor! (melibatkan 175 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Mei 2015), serta Antologi Puisi Menolak Korupsi 5; Perempuan Menentang Korupsi! (melibatkan 100 perempan penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Agustus 2015).
Selain itu, Gerakan PMK yang sudah berjalan selama 3 tahun ini, juga telah melakukan evaluasi pada Konfrensi Nasional Gerakan Puisi Menolak Korupsi serta guna merefleksikan berbagai capaian gerakan tersebut ke depan, pada tanggal 6-7 Agustus 2016 lalu, di Semarang (Hotel Ungaran Cantik). Dengan Koordinator Tim Kerja saat itu adalah Hilda Rumambi yang bertemakan “Evaluasi dan Refleksi 3 Tahun Gerakan PMK” berisi diskusi yang menampilkan 38 Koordinator Road Show PMK dari berbagai kota di Indonesia sebagai pembicara.
Saya sendiri meskipun baru setahun tergabung dalam komunitas ini, juga turut berpartisipasi pada penerbitan antologi Puisi Menolak Korupsi yakni Antologi Puisi Menolak Korupsi 4; EnsiklopegilaKoruptor! (melibatkan 175 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Mei 2015), serta Antologi Puisi Menolak Korupsi 5; Perempuan Menentang Korupsi! (melibatkan 100 perempuan penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Agustus 2015.
Salam
Satu Hati Tolak Korupsi
Roesda Leikawa- Laskar PMK Ambon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H