Puluhan warga yang di dominasi oleh kaula muda berkumpul di Pattimura Park Kota Ambon dalam rangka menghadiri acara Kampanye Perdamaian yang dilaksanakan oleh Yayasan Parakletos, Rabu (27/05) lalu, dengan tema “Damai Mulai Dari Beta” kegiatan ini sangat menarik perhatian warga khususnya komunitas anak muda, mahasiswa dan pelajar, bahkan nampak juga para orang tua yang datang dengan anak-anak untuk mengikuti acara tersebut.
Dalam kegiatan Kampanye Perdamaian tersebut dikemas dengan kegiatan interaktif berupa Syair Puisi, musik, dan tarian, Kampanye tersebut juga bekerja sama dengan Bengkel Sastra Maluku dan Maluku online dengan menghadirkan Mark Ufie, Cidade da Amboina (CDA Rap), Hikayat Tanah Hitu, Sanggar Batu Karang, Kids Dancer dan Trana Hip Hop Soul.
Menurut Direktur Yayasan Parakletos Elsye Syauta Latuheru dalam pengantar orasinya, dirinya mengatakan bahwa Kekerasan, konflik, dan anarkisme yang marak terjadi di Indonesia ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan yang luar biasa, khususnya di Provinsi Maluku. Parahnya, beberapa konflik yang terjadi seringkali ditimbulkan oleh sekelompok anak muda, padahal mereka sangat diharapkan untuk menjadi bagian penting dalam mengkampanyekan perdamaian, justru menjadi pelaku utama potensi terjadinya kekerasan dan konflik .
Latuheru mengatakan bahwa dengan mengangkat tema Damai Mulai Dari Beta masyarakat dapat memahami bahwa damai itu harus dimulai terlebih dahulu dari diri sendiri yang kemudian di sebarkan pada orang-orang terdekat dan masyarakat pada umumnya, damai juga tidak hanya sekedar kata-kata namun harus diaplikasi dalam wujud nyata.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Koordinator Bengkel Sastra Maluku Revelino Berry usai membacakan sebuah puisi perdamain, “ sebelum saya mengharapkan orang lain untuk berdamai, saya yang harus memulai damai itu dari diri beta sendiri”, Ungkap Berry.
Adapun Tujuan Kegiatan Kampanye Perdamaian tersebut adalah (1) Menggali bentuk-bentuk kekerasan di kalangan generasi muda, masyarakat Kota Ambon, (2) Menciptakan ruang kolaborasi bagi generasi muda dalam isu pluralisme, (3) Menghidukan nilai kedamaian pada generasi muda, (4) Merumuskan jiwa pluralisme bagi generasi muda melalui peran partisipatif untuk kedamaian dalam masyarakat di Provinsi Maluku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI