Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Negeri Ema yang Dilupakan Bangsa

23 April 2015   01:02 Diperbarui: 26 April 2016   10:58 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

Foto Negeri Ema. Dok: Maitimu Erween Leonardo

Saat kaki menginjak tanah
Di Negeri yang katanya banyak cerita
Di kiri kanan terlihat hutan
Sungguh tentram mata memandang
Hati bahagia karena disambut dengan kasih
Baru sekali beta disitu
Entah mengapa rindu kembali

Negeri yang damai itu
Terletak di gunung
Tapi sayang jalannya rusak, berbukit, tidak terurus
Bila datang air dari langit
Ibu - ibu penjual hasil hutan
Tak bisa turung ke pasar
Anak-anak tak bisa belajar
Karena guru ragu mendaki

Itulah ungkapan hati yang bisa saya tulis saat tiba di Negeri Ema, sebuah Desa kecil yang berada pada Jazirah Leitimur Selatan Kota Ambon Provinsi Maluku. Pemandangan yang berbeda dari kampung halamanku sendiri, ini benar-benar membuat saya seperti berada pada dunia lain. Bayangin saja untuk mencapai Desa Ema kita harus mendaki dulu sekitar satu kilometer, dan sepanjang perjalanan saya merasakan panas dan lelah karena tak ada tempat peristirahatan, belum juga jalan yang rusak, batu-batuan kecil bisa mengancam pendaki jika tidak berhati-hati.

Namun rasa lelah dan panas itu hilang seketika setelah saya dan beberapa teman-teman lainnya tiba di puncak Ema, kami disambut ramah oleh masyarakat setempat, di suguhin minuman dan duren segar salah satu hasil hutang, setelah itu kami mulai berkeliling kampung. Alam pun tak mau kalah, menyambut kami dengan langit yang cerah, pemandangan hutan dan gunung seakan ingin memanjakan mata, rasa lelah saat pendakian itu hilang seperti sudah terbayar, dan yang paling berkesan pada saya karena di pusat perkampungan Ema masih ada pohon-pohon besar yang umurnya sudah beratus tahun, pemandangan alam seperti ini tidak saya temui di kota.

Minggu, 19 April 2015 lalu, saya dengan sepuluh teman lainnya berkumpul di rumah Paparisa sekitar pukul 14.00 WIT kami mulai melakukan perjalanan menuju Negeri Ema yang berjarak 8 km dari Kota Ambon, kedatangan kami bukan untuk peknik atau sekedar datang dan pergi, kami yang berasal dari latar belakang yang berbeda ini memiliki misi yang sama ingin membantu masyarakat Ema, karena selama ini Negeri Ema kurang mendapat perhatian dari pemerintah, padahal di Negeri Ema lahirlah salah satu Pahlawan Nasional dr. Johannes Leimena, salah satu tokoh bangsa yang memiliki gagasan Puskesmas dan digunakan di seluruh Indonesia sampai saat ini.

 Negeri Ema yang memiliki ± 800 jiwa penduduk ini, secara umum masyarakatnya 80% adalah petani. Letak geografis Negeri Ema adalah berada ± 400 meter diatas permukaan laut, sebelah timur berbatasan dengan negeri Leahari, sebelah barat berbatasan dengan Kilang dan Naku, sebelah utara dengan negeri Hukurila, sebelah selatan dengan negeri Soya (Sumber : Elion Tupan, Badan Saniri Negeri Ema)

Negeri Bersejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun