Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Suami Istri Tukang Parkir yang Berhasil Kuliahkan Dua Anaknya

23 Juni 2022   00:36 Diperbarui: 29 Juni 2022   06:51 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Semi menawarkan minuman kepada saya (Dokumentasi RuRy)

Dalam hidup, ujian dan cobaan bisa datang kapan saja tanpa sapa dengan ragam tema yang berbeda-beda. Dimana seseorang atau pasangan suami istri mengalami fase berada di titik terendah, kondisi yang membutuhkan kesadaran juga kesabaran yang luar biasa. Dukungan dan saling mengisi dari pasangan sangat dibutuhkan untuk tetap bersama merajut harapan.

Kisah pasangan yang berhasil bangkit dari titik terendah tak jarang kemudian menjadi inspirasi bagi banyak pasangan yang tengah berjuang.

Seperti lika-liku perjuangan hidup yang dialami sepasang suami istri yang saya temui ini sungguh bukan hal yang mudah, puluhan tahun mereka bergelut panasnya terik matahari dan dinginya angin malam menjalani profesi juru parkir di salah satu jalan pusat bisnis di kota Semarang.

Bu Semi (52) dan Pak Soleh (58) mereka adalah suami istri yang sama-sama mengais rezeki menafkahi keluarga sebagai tukang parkir di Jalan Pandanaran Kota Semarang.

Tak terlihat di raut wajah mereka menampakkan kesedihan, semangat mengatur kendaraan sebagai ikhtiar mendapatkan rezeki begitu dinikmati dan disyukuri. Kekompakan pasangan empat orang anak ini sungguh menghentak batin saya terharu dan mata berkaca-kaca.

Tak hanya memarkir kendaraan, mereka sambil berjualan minuman dengan gerobak di pinggir trotoar, sesekali mereka bergantian peran. Satu menunggu dagangan dan melayani pembeli, yang satu lagi tiup peluit mengatur kendaraan.

Bergantian memegang peran

Gerobak dagangan milik Bu Semi dan Pak Soleh (Dokumentasi RuRy)
Gerobak dagangan milik Bu Semi dan Pak Soleh (Dokumentasi RuRy)

Saat saya keluar dari toko kebetulan Bu Semi yang menunggu gerobak daganganya, saya pun memesan segelas kopi sambil berbincang ringan dan menikmati suasana malam yang begitu cerah.

Pembawaannya sangat sederhana, ramah dan senyum yang terus menghiasi‎ wajahnya. Menyapa dan menjajakan daganganya pada pengunjung yang keluar sehabis belanja dan para pejalan kaki yang melintasinya.

"Mas, monggo mau minum dingin atau kopi ada," ucap Bu Semi menawarkan daganganya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun