Setahun lalu bencana gempa mengguncang Lombok, lebih-lebih Lombok bagian utara yang memporakporandakan bangunan dan rumah penduduk. Hampir semua rumah rusak parah dan roboh akibat getaran berkekuatan 7.0 Mw tersebut.
Penasaran ingin melihat kondisi salah satu dusun yang terkena gempa, saya pun menyempatkan bertandang ke Dusun Setangi. Salah satu wilayah di Kelurahan Malaka, Kecamatan Pemenang, KLU.
Sesampainya di lokasi saya ditemani salah satu warga melihat kondisi rumah penduduk setahun pasca gempa, tersentak batin saya melihatnya. Sisa-sisa puing reruntuhan masih terlihat dan ada yang rata dengan tanah. Saat kejadian gempa masyarakat lari menyelamatkan diri ke bukit, karena Dusun Setangi ini memang diapit pantai dan gunung.
Sampai sekarang banyak masyarakat yang masih tinggal di tenda-tenda alakadarnya sembari menunggu rumah bantuan dari pemerintah selesai dibangun, yang mana pembangunanya sistem swakelola yaitu masyarakat bekerja sendiri dengan rancangan konstruksi rumah dari Kementerian PUPR.
Setidaknya peristiwa ini memberikan pelajaran hidup yang besar bagi saya. Apa yang kita kumpulkan dalam hitungan puluhan tahun bisa saja hilang dalam sekejap tanpa terduga. Betapa sebenarnya manusia tiada berdaya dan tidak punya apa-apa.
Inilah alasan saya suka bepergian sendiri, bukan mencari kesenangan semata melainkan mencari pengalaman dan mengambil pelajaran bidup dari apapun, termasuk dari dusun yang pernah saya tinggali ini. Bukan juga masalah destinasi namun momen untuk kontemplasi.Â
Begitu banyaknya materi pelajaran hidup ini, dan betapa pentingnya sebuah perjalanan dan petualangan hingga pada akhirnya seseorang bisa menemukan jawaban-jawaban atas materi pelajaran hidup yang implisit.
 Ada perasaan sedih dan haru dalam hati saya, saat mengunjungi salah satu tempat tinggal sementara (tenda) mereka mempersilahkan dengan senang hati dan masih mengenali saya meski hampir puluhan tahun tak bertemu.Â
Tak terasa ngobrol ngalor-ngidul dengan warga tibalah waktu sore, dan saya pun pamit untuk kembali ke Senggigi dimana saya menginap.
Rury
Senggigi, Lombok
04/09/19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H