Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Religi dan Kuliner Malam Kawasan Pecinan, Semarang Serasa di Tiongkok

6 Juli 2018   23:02 Diperbarui: 10 November 2022   17:05 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu bangunan di kawasan Pecinan dengan arsitektur Cina (Dokumentasi Pribadi: Ahmad Rury)

 Sebagai kota sejarah, Semarang mempunyai banyak peninggalan bangunan era kolonial, seperti Lawang Sewu, Gereja Blenduk (GPIB Immanuel) di Kota Lama, Tugu Muda, dan masih banyak lagi. Semarang juga terkenal dengan lumpia dan wisata kuliner malamnya. Yang terkenal dan familiar adalah di kawasan Simpanglima. Namun, bagi Anda yang berada atau ingin berkunjung ke Semarang jangan melewatkan mencoba jelajah kuliner malam di warung semawis yang berada di kawasan Pecinan.

Yang perlu Anda tahu, warung semawis di kawasan Pecinan Semarang buka tiga hari saja setiap minggunya, yaitu setiap hari jum'at, sabtu, dan minggu. Disana aneka makanan ringan dan berat semua tersedia. Bila Anda ingin berburu kuliner malam yang lengkap tidak salah Anda mencoba datang ke Kawasan Pecinan.

Deretan tenda penjual makanan di warung semawis Pecinan (Dokumentasi Pribadi: Ahmad Rury)
Deretan tenda penjual makanan di warung semawis Pecinan (Dokumentasi Pribadi: Ahmad Rury)
Sebaiknya Anda menunda makan terlebih dahulu jika berniat berkunjung ke warung semawis Pecinan. Beraneka macam kuliner yang pasti akan menggoda selera Anda. Sebagian pedagang dan pengunjung banyak yang dari keturunan Tionghoa, namun banyak juga pedagang asli Jawa dengan masakan khas lokal yang dijajakan disini sangat lezat untuk semua umat, murah,  dan yang penting halal.

Aneka jenis menu khas hidangan Tionghoa, Oriental dan juga masakan nusantara banyak dijajakan di warung semawis Pecinan ini. Sebut saja es puter, nasi ayam, aneka macam kue dan bubur, steamboat, nasi gudeg, nasi pindang, soto sapi, nasi ayam, sate sapi Pak Kempleng, nasi goreng babat dan babat gongso dan lain lain. Menu makanan lain seperti nasi pela, aneka sate, nasi goreng, bakmie Jawa, nasi pecel, seafood hingga aneka hidangan oriental khas Pecinan.

Wisata Religi dan Budaya

Deretan stand penjual aneka makanan di warung semawis Pecinan (Dokumentasi Pribadi: Ahmad Rury)
Deretan stand penjual aneka makanan di warung semawis Pecinan (Dokumentasi Pribadi: Ahmad Rury)
Tidak hanya menyuguhkan aneka kuliner yang lezat, Kawasan Pecinan adalah warisan budaya Cina sangat kental terasa di kawasan yang terletak di Kelurahan Kranggan ini. Keberadaan belasan klenteng baik klenteng marga maupun klenteng umum yang tersebar di gang-gang yang ada di Kranggan semakin mempertegas atmosfer budaya Cina.

Klenteng Tay Kak Sie saat malam hari (foto: hellosemarang.com)
Klenteng Tay Kak Sie saat malam hari (foto: hellosemarang.com)
Tak jauh dari pusat kuliner warung semawis ada Klenteng Tay Kak Sie, sebuah klenteng tua yang menjadi salah satu destinasi tujuan wisata religi dan sejarah di Kota Semarang. Lokasinya yang berada di Gang Lombok, kawasan Kota Lama Semarang. Saat tiba di klenteng ini, kita akan melihat patung Laksamana Cheng Ho dalam ukuran yang cukup besar dan arsitektur bangunan yang memiliki ciri khas, terutama pada bagian atapnya yang dihiasi sepasang naga memperebutkan matahari.

Klenteng Tay Kak Sie merupakan klenteng yang memiliki arsitektur yang penuh dengan detail indah yang rumit. Klenteng ini juga memiliki ornamen paling banyak jika dibandingkan dengan klenteng lainnya di Semarang. Kita dapat benar-benar merasakan suasana khas Tiongkok ketika berkunjung ke klenteng yang memang berlokasi di kawasan Pecinan ini.

Salah satu bangunan di kawasan Pecinan dengan arsitektur Cina (Dokumentasi Pribadi: Ahmad Rury)
Salah satu bangunan di kawasan Pecinan dengan arsitektur Cina (Dokumentasi Pribadi: Ahmad Rury)
Anda juga bisa eksplorasi menelusuri gang-gang melihat bangunan khas bernuansa Tionghoa. Aroma yang khas, ornamen, dan tulisan Cina akan membawa Anda serasa tidak berada di Kota Semarang melainkah seperti di Tiongkok.

Kawasan Pecinan ini tidak jauh dengan Kota Lama yang banyak bangunan-bangunan bersejarah. Sayang sekali bila Anda tidak mencoba mampir jika sedang berada di Semarang. Disarankan Anda berkunjung antara hari jumat, sabtu, dan minggu pada malam hari.

Semarang, 06/07/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun