Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dewasalah Bersosial Media

3 Januari 2018   16:25 Diperbarui: 14 Januari 2018   14:51 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: Kastara.ID

Dewasa bukan hanya identik dan menjadi label bagi sesorang yang sudah menapaki umur cukup, tentunya hak setiap orang dalam mengartikan dan memandang kedewasaan itu dari segi apa. Dewasa menurut saya melihat dari segi pemikiran bukan perkiraan umur.

Di era sosial media dan informasi yang tak terbendung seperti sekarang ini tentunya perlu kedewasaan untuk menyikapinya.

Kedewasaan menyikapai dalam menerima informasi tidak bisa dianggap sebelah mata, karena sebuah informasi yang benar kita terima bisa mencerahkan dan memberikan wawasan, namun jika informasi itu rekayasa dibuat untuk tujuan tertentu atau hoax tentunya malah akan menjerumuskan masyarakat ke jurang kebodohan.

Di akui atau tidak, mayoritas masyarakat kita masih banyak yang menelan mentah-mentah informasi. Yang lebih memprihatinkan buru-buru menyimpulkan hanya dari sampul atau judulnya saja.

Mungkin ini akar dari kesalahpahaman, saling membuly, dan caci-maki. Kedewasaan dalam menyikapi informasi sangat penting terlebih di era dewasa ini.

Nalar kritis akan terbentuk seiring banyaknya buku yang dibaca dan ilmu yang digali. Nah, kemalasan dalam mencari tahu dan menggali ilmu sendiri inilah yang masih membudaya di masyarakat kita.

Hal-hal yang instan cenderung membuat kita rentan. Bagaimana kita bisa dewasa jika cara berfikir kita instan stagnan dari waktu ke waktu dan tidak ada perubahan. Tidak ada hasil yang ujug-ujug datang. Karena itu, buang jauh-jauh kemalasan belajar, perbanyak membaca tulisan dan buku-buku untuk up to date ilmu. Karena perubahan itu perlu proses dan membutuhkan perjuangan, terlebih kedewasaan kita dalam berfikir dan menyikapi sesuatu.

Contoh, di medsos sering kita lihat hanya dari postingan status atau link yang tidak jelas sumbernya berunjung komentar panjang saling buly dan caci-maki, apa ini kedewasaan? Menurut saya tidak! Kedewasaan berinteraksi dan bersosialisasi itu hati-hati dan pandai memilah sumber informasi serta menghargai privasi. Sangat memprihatinkan memang, karena kebanyakan mereka tidak tahu ada akun sinonim atau akun mesin yang sengaja dibuat pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

Sekali lagi, era sosmed dan informasi yang tak bisa dibendung sekarang ini tanpa di imbangi kedewasaan berinteraksi dan berfikir rasional akan sangat berbahaya.

Semoga bermanfaat, dan sebagai pembelajaran untuk mengasah kepekaan dan juga kedewasaan berfikir saya.

Ahmad Rury

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun