Toel toel toel…. Grenggg!!! Nah…nah… ini bukan cuplikan iklan obat kuat, melainkan pengalaman saya berkendara dengan mobil tua lagi butut: Mitsubishi Colt Minicab. Meski begitu, ini mobil pernah sangat berjasa mengantarkan saya saat harus pulang kerja lewat tengah malam.
[caption id="" align="aligncenter" width="355" caption="ilustrasi mobil tua saya dahulu kala (sumber image: http://3.bp.blogspot.com/-W4ahONmCov4/TmSrfZsbypI/AAAAAAAABVA/1gogLZfbEBM/s1600/klasik-antik-mitsubishi-minicab-1.jpg)"][/caption] Perkaranya, berhubung mobilnya butut, selalu saja ada saat-saat mobil mati mendadak, di tengah malam buta, sementara rumah masih jauh. Tapi sependek pengalaman saya, mobil ini tidak pernah mogok di tempat sepi sehingga tidak sulit mencari pertolongan. Juga tak selalu harus menemukan bengkel mobil, melainkan cukup bertemu orang, umumnya cowok, yang bisa menyetir mobil (sebab biasanya laki-laki yang bisa menyetir mobil sedikit banyak mengerti juga kerja berbagai komponen mobil).
Saya sendiri lumayan tahu lah letak komponen-komponen mobilnya, karena tidak setiap mobil menempatkan komponennya di posisi yang sama. Meski begitu, dalam beberapa hal saya juga bisa melakukan sendiri, seperti membersihkan busi dari kerak-kerak, mengisi air aki sesuai level yang benar, mengisi air pada radiator, atau mengisi ulang oli rem. Maklum, mobil tuwir harus mendapat perhatian ekstra kalau tak mau sering-sering mogok di jalan. Dan, pengetahuan yang sedikit itu ternyata pernah beberapa kali terasa manfaatnya saat tak ada yang bisa dimintai pertolongan.
Meskipun mengalami berkali-kali mesin mobil tidak mau hidup saat di-starter dan lalu memanggil teknisi (baik itu teknisi asli maupun tidak), jujur setiap kali itu juga saya gagal mengorek informasi mengenai cara bagaimana membuat mobil ini bisa hidup lagi. Salah seorang yang saya ingat, seorang pemilik bengkel motor yang mengerti kerja aki mobil, hanya menyentuh-nyentuh sederhana pelat-pelat yang ada pada aki, dan lalu hiduplah lagi mobil saya. Pengalaman ini terjadi berulang-ulang, sehingga kadang saya malah lebih suka memuji mobilnya: biarpun sering mogok, tapi masalahnya jarang yang rumit-rumit. Hanya dengan perlakuan sederhana, cuma ditoel-toel itu, dia bisa hidup lagi.
Sewaktu saya tanyakan apa penyebabnya, dia pun menjelaskan, antara lain menyebut soal aki dan hubungannya dengan komponen-komponen lain yang ada pada mobil. Tapi… ah, teknis banget sih. Biar cepat beres, saya mengangguk-angguk seperti burung kakatua sajalah, yang penting mobil saya sudah bisa jalan lagi.
Tapi pada pengalaman lainnya yang lebih serius, seorang montir langganan sampai harus membuka baut-baut pada aki, lalu mengampelas, bahkan juga menyiramnya dengan air panas. Tapi tetap saja tak banyak pengetahuan yang bisa saya serap. Yang saya ingat hanya, sepanjang saya "bergaul" dengan mobil saya itu, belum pernah sampai harus membeli aki baru atau bahkan hingga harus "menguras"-nya.
Bagai jantung
Namun begitu dari berbagai pengalaman tersebut, sedikit banyak saya bisa memahami juga mengenai kerja aki. Meskipun saya kurang yakin, apakah pemahaman saya ini cukup valid atau tidak (hehe). Begini, jika aki dianalogikan sebagai jantung, maka aki adalah pemasok energi ke seluruh komponen kelistrikan yang ada pada mobil, khususnya yang besar-besar. Jadi, dia adakalanya bagai jantung yang memompa darah—darah yang bermuatan zat-zat makanan dan juga oksigen—yang dibutuhkan tubuh.
Katakanlah aksesoris kelistrikan mobil yang terhubung dengan aki antara lain adalah AC, lampu-lampu, audio system, dan berbagai komponen yang membutuhkan energi listrik lainnya yang tidak bisa dipasok listriknya hanya oleh alternator (misalnya dinamo ampere). Dan kita (sebaiknya) tahu, bahwa salah satu penyebab gangguan pada otak manusia adalah ketika pasokan oksigen ke otak tidak mencukupi. Dalam skala biasa, kita sekedar mengantuk. Tapi skala parah, bisa saja menyebabkan stroke.
Karena oksigen dibawa oleh darah ke otak, maka salah satu penyebab stroke adalah ketika saluran-saluran penyuplai darah ke otak itu disumbati oleh kolesterol jahat. Dalam hal ini, kondisi fisik jantung sendiri baik-baik saja.
Demikian pula dalam hal aki pada mobil. Si aki boleh jadi kondisinya baik-baik saja, namun ternyata saluran-saluran penghubungnyalah, atau juga komponen-komponen pendukung kelancaran pasokan listriknya sepeti misalnya regulator, yang bermasalah. Yang menjadi masalah, ketika komponen-komponen itu tidak bekerja dengan benar, maka kondisi itu juga bisa mengimbas ke aki. Salah satu akibatnya, bisa saja aki meledak karena panas yang berlebihan (overheat). Mungkin logika inilah yang tidak terjadi pada jantung.
Pada aki, bukan tak mungkin kabel-kabel yang bagaikan urat nadi itu, sudah berkarat, aus, terkelupas, atau longgar. Kalau sudah begini, operasi jika perlu harus dilakukan dengan mengganti kabel-kabel tersebut, karena kabel yang terkelupas saja akan membuat aki pun cepat rusak. Kabel yang terkelupas ini, jika menyentuh bagian logam dari mobil, bisa menyebabkan aki tekor, karena tenaga aki mengalir ke luar tanpa disadari.
Sejumlah fakta tentang aki
Awal 2000-an, saat saya masih sering memacu mobil butut saya itu, tak banyak informasi instan yang bisa saya peroleh mengenai berbagai hal, termasuk mengenai kerja mesin mobil. Selain aksesnya tidak semudah sekarang, informasi yang tersaji di internet juga tidak semasif seperti sekarang. Dari sejumlah sumber yang saya ambil secara acak, termasuk beberapa tip yang saya ketahui sendiri, sejumlah fakta mengenai aki saya rangkum dalam pointer berikut ini yang mungkin bisa berguna juga bagi pengendara mobil pemula:
1.Jika mobil dalam keadaan mati, lalu akan dihidupkan (di-starter) sebaiknya semua yang menyedot daya listrik dimatikan terlebih dahulu seperti lampu, AC, atau tape. Setelah mobil menyala, barulah lampu dan sebagainya itu bisa dinyalakan lagi.
2.Jika akan mematikan mesin mobil setelah melakukan satu perjalanan, sebaiknya mobil di-gas dulu beberapadetik, barulah kemudian mesin dimatikan
3.Jikapun kendaraan jarang digunakan, ada baiknya setiap hari rutin dihidupkan. Keadaan mesin mobil sulit hidup adalah karena saat mobil mati aki tidak menyimpan listrik sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memutar dinamo starter.
4.Untuk mengecek kondisi aki, bisa dengan melihat redup tidaknya lampu mobil.
5.Umur aki basah pada umumnya antara 1,5 - 2 tahun. Sedangkan aki kering bisa 5 tahun (ini sesuai dengan harganya).
6.Untuk aki basah, cek ketersediaan air aki setiap 6 bulan sekali. Lebih sering lebih aman, karena kalau karena satu dan lain hal ternyata aki lebih cepat kering, akan berbahaya.
7.Jaga permukaan air akinya agar tidak di bawah low level ataupun di atas upper level. Air aki yang mlebihi upper level, saat panas akan meluap hingga bahkan menyebabkan air aki secara keseluruhan menjadi cepat habis.
8.Salah satu penyebab aki cepat kering adalah bila regulator rusak, tegangan yang masuk ke aki menjadi di atas kewajaran sehingga menyebabkan overcharging. Lalu suhu aki pun menjadi naik yang menyebabkan air aki mendidih dan menguap hingga sel di dalam aki menjadi kering. Bila aki sudah kering, sering sekali terjadi “arus pendek” pada internal aki. Aki pun menjadi cepat rusak.
9.Penguapan aki bisa menyebabkan munculnya kerak pada aki. Sebaiknya kerak ini dibersihkan, bisa dengan menyiramkan air panas. Atau jika bandel, bisa dengan mengampelas. Kerak yang lebih sering muncul bisa menjadi indikasi bahwa sudah saatnya mengecek air aki.
10.Jika aki mobil anda dari jenis aki kering, nyaris tidak butuh perawatan, tetapi rentan-terhadap pengisian berlebih dan pemakaian arus yang sampai habis, karena bisa merusak sel-sel penyimpanan arusnya.
11.Kalau aki soak, saatnya mengganti, karena berarti aki sudah tidak bisa disetrum lagi.
Itulah pengalaman saya dengan mobil tua saya, dan sampai sekarang saya belum pernah lagi berurusan dengan mobil yang sistem aki-nya berbeda dengan mobil saya yang dulu itu (karena memang tidak punya mobil lagi, hehe). Tapi intinya, jika kita menganggap aki sebagai jantung, pastinya kita berkepentingan merawat si jantung tersebut agar kerja tubuh berjalan sesuai yang diharapkan.
Sementara jika membaca mengenai keunggulan aki MF GS Astra, betapa aki jenis ini sangat praktis, bahkan tak perlu ada perawatan. Dicuekin juga mungkin nggak bakal pundung alias mutung ya? Seperti menurut informasi yang bisa dicari di www.aki.gs-astra.com, aki MF mengadopsi teknologi water trap filter design, yang membuatnya tidak memerlukan penambahan dan pengecekan air aki lagi sehingga menghemat waktu dan biaya perawatan.
Teknologi advanced lead-calcium-nya, memastikan mesin mobil lebih mudah dihidupkan, bahkan cocok untuk kondisi mesin mobil dingin atau mobil jarang dipergunakan. Mudah-mudahan satu saat nanti saya bisa punya mobil dengan spesifikasi aki semacam aki MF ini.***
Sumber pendukung (a.l. diambil secara acak):
http://lipsus.kompas.com/iims/read/2012/02/28/1095/Gejala.Aki.Mobil.Soak#3
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Peng.Pop/Otomotif/Merawat.Accu/versicetak.htm
http://www.akimarts.com/bila-kendaraan-tidak-bisa-distarter/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H