Mohon tunggu...
Ruri Andayani
Ruri Andayani Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya seorang penyintas kehidupan

Saya siapa yaa?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belulang Amelia Earhart Teridentifikasi, Penyuka Kisah Misteri Tak Sudi

11 Maret 2018   22:54 Diperbarui: 11 Maret 2018   23:20 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atas: Earhart makan siang di Grand Hotel Preanger. Bawah: dikunjungi suaminya dan berfoto di depan Hotel Preanger (kredit foto: dokpri/repro dari Museum Preanger)

Kabar baik meliputi dunia sains: tulang belulang yang diduga milik Amelia Earhart, 99% berhasil diidentifikasi. Namun bagi para penggemar kisah misteri, temuan ini boleh jadi menjadi akhir dari serunya menelisik misteri hilangnya sang pilot perempuan yang sempat singgah di Bandara Husein Sastranegara ini, sebelum dinyatakan lenyap satu bulan kemudian di Samudra Pasifik.

Samudra Atlantik berhasil ditaklukan, namun Earhart menyerah pada Samudra Pasifik.  Bersama pesawat Lockheed L-10E Electra-nya, dan sang navigator, Fred Noonan, Earhart dinyatakan hilang pada 24 Agustus 1937. Setahun lebih tak diketahui keberadaannya, akhirnya otoritas terkait Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Earhart meninggal pada 5 Januari 1939.

Misteri hilangnya Earhart hingga kini terus menuai perdebatan. Banyak teori muncul mengenai nasibnya, terutama di kalangan penggemar kisah misteri. Salah satu teori yang terpublikasikan dengan baik adalah, Earhart tewas terlempar dari pesawatnya di Nikumaroro, satu atol karang yang berjarak 1.200 mil dari Kepulauan Marshall, Samudra Pasifik.

Teori lain menyebutkan, Earhart dan Noonan tidak meninggal karena kecelakaan. Dikutip dari National Geographic, satu temuan lempeng pesawat mereka di kawasan itu memunculkan teori bahwa mereka mungkin mendarat darurat di satu pulau --yang tak pernah ditemukan-- kemudian mereka meninggal di sana setelah bertahan hidup.

Kamar lama hotel Preanger tempat Earhart menginap/ Earhart menuli surat dari Preanger/Replika pesawat Electra (kredit foto: dokpri)
Kamar lama hotel Preanger tempat Earhart menginap/ Earhart menuli surat dari Preanger/Replika pesawat Electra (kredit foto: dokpri)

Salah satu yang turut meyakini teori ini adalah satu yayasan nirlaba AS bernama The International Group for Historic Aircraft Recovery (TIGHAR). Lembaga ini bahkan telah meluncurkan Earhart Project sejak 1988.

Teori lain menyebutkan bahwa hidup Earhart berakhir di Atol Mili masih di Kepulauan Marshall, atau bahwa Earhart diculik Jepang, atau selamat pulang ke AS namun identitasnya disamarkan, dll. Saking maniaknya para penyuka kisah misteri, situs Los Angeles Times melaporkan bahwa ada masukan-masukan kepada TIGHAR agar hilangnya Earhart tetap menjadi misteri.

Misteri hilangnya Earhart kian menyandukan karena saat dinyatakan hilang Earhart sedang tersohor di AS bahkan dunia, berkat publikasinya sebagai wanita pertama yang terbang melintasi Samudra Atlantik pada 1928. Earhart saat itu menjadi sangat dekat dengan first lady AS, Eleanor Roosevelt, istri Presiden AS ke-32, Franklin D. Roosevelt. 

Pada 8 Maret 2018, media ramai memublikasikan penelitian terbaru tentang belulang yang ditemukan di Pulau Nikumaroro. Richard Jantz, Profesor Antropologi Emeritus di Universitas Tennessee, AS, menyatakan, seperti dilansir situs New York Post, bahwa tulang belulang yang ditemukan di Pulau Nikumaroro, Kepulauan Pasifik, pada 1940, kemungkinan besar, atau 99 persen, milik Amelia Earhart.

Penelitian ini bertentangan dengan analisis forensik sisa-sisa jasad pada 1941 yang menggambarkan tulang-tulang tersebut milik seorang pria.  

Earhart, yang sedang mencoba aksi penerbangan non-stop antar benua, hilang bersama Noonan pada 2 Juli 1937, dalam penerbangan dari Papua Nugini (PNG) ke Pulau Howland, Pasifik. Sebelum menuju PNG, pada 21 Juni 1937 Earhart sempat mendaratkan Electra-nya di Bandara Andir (sekarang Husein Sastranegara).

Selama empat hari di Bandung, dia menginap di Hotel Grand Preanger bahkan janjian bertemu dengan suaminya, George Putnam, di hotel itu. Mereka sempat berfoto di depan hotel ini. Satu sumber menyebutkan, Earhart ketagihan satu kuliner lokal hingga sakit perut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun