Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Atap Bocor, Tukang; Genteng Pecah, Tukang; Tukang Lagi, Tukang Lagi

30 November 2024   20:38 Diperbarui: 30 November 2024   21:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapasitas talang yang tidak bisa menampung derasnya  air hujan. Dokpri 

Terkadang Bapak-bapak saja jarang yang bisa betulin genteng sendiri apalagi single parent seperti saya. Satu-satunya jalan ya panggil tukang.

Musim hujan seperti ini pasti banyak bagian rumah yang perlu perbaikan, seperti atap bocor, genteng pecah, atau saluran air yang mampet. Seperti yang saya alami, rumah perlu perbaikan dari talang yang amber saat hujan deras, plafon bolong hingga lampu halaman mati.

Untuk talang yang sering amber, saya sudah panggil tukang tiga kali. Saat pemasangan pertama kali saya sudah menyampaikan kalau talang dibelikan saja seng yang lebar dan kita bikin sendiri kayak jaman kecil saya dulu, biasanya Bapak saya suka mengganti talang dengan seng.  

Namun, tukang punya inisiatif sendiri, dia beli talang yang sudah jadi, yang terbuat dari paralon gede dan terbuka. Memang praktis sih,,, tinggal pasang jadi. Namun apa yang terjadi saat hujan deras, talang amber sehingga air masuk ke rumah, jadilah rumah saya banjir. Beruntung ada aliran air menuju ke luar sehingga bisa teratasi saat hujan deras.

Selain talang yang tidak mampu menampung kapasitas air, ada lagi yang perlu diperbaiki. Masih masalah talang. Saat saya memanggil tukang saya ingin memasang talang pada kanopi di halaman rumah. Karena  halaman saya pasang kanopi seluas 9 x 10 meter. Maklum rumah kuno zaman dahulu jadi halamannya luas.

Saat hujan turun, pembuangan air mengalir menuju ke seluruh aliran kanopi yang bergelombang. Untuk menampung air supaya tidak mengalir di sepanjang halaman maka saya pasang talang. Saya pun memanggil tukang, maksud hati talang dibelikan seng terbuka sehingga aliran air lancar.

Ternyata tukang punya inisiatif sendiri, dia belikan paralon dengan diameter yang besar. Dipasang di sepanjang ujung kanopi. caranya paralon digergaji di tengah sehingga ujung kanopi bisa masuk ke paralon.

Memang terlihat praktis dan rapi, namun ujung-ujungnya sama, saat hujan deras air yang mengalir di sepanjang kanopi masuk ke paralon, jika hujan deras maka lagi-lagi paralon amber, air pun mengalir deras tumpah di tengah-tengah halaman.

Paralon tidak bisa menampung kapasitas air saat hujan deras. Ahirnya terjadi lagi amber seperti di rumah bagian dalam. Tak ada yang bisa saya lakukan kecuali melihat dan menvidio peristiwa itu dengan maksud agar tukang bisa memperbaiki masalah yang saya alami ini.

Talang di halaman rumah tidak bisa menampung derasnya air hujan. Dokpri   
Talang di halaman rumah tidak bisa menampung derasnya air hujan. Dokpri   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun