Misalnya dalam proyek yang kami angkat untuk membuat olahan kedele menjadi tempe secara tidak langsung akan muncul beberapa dimensi antara lain : beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, gotong royong, kreatif dan bernalar kritis.
Dalam proyek ini kami menyiapkan modul yang menjadi rancangan pembelajaran, Sehingga diharapkan keempat dimensi yang telah kami canangkan terwujud.
Berikut penjelasannya ;
Dimensi beriman bertakwa kepada tuhan yang maha Esa.
Langkah awal pada pembelajaran ini adalah kita mengenalkan pada anak tentang bahan dasar kedelai. Kita bisa mengenalkan kepada anak tentang rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Anak akan kita ajak ke sawah untuk melihat secara dekat tanaman kedelai yang subur.
Semua yang kita lihat adalah ciptaan Allah SWT. Kita tanamkan rasa syukur atas anugerah Tuhan yang menciptakan segala yang ada di bumi, segala macam tanaman, buah-buahan juga lingkungan sekitar yang selama ini kita huni. Semua adalah ciptaan tuhan yang pantas kita syukutri.
Dimensi gotong royong
Saat melakukan proyek anak akan dibuat kelompok. Masing-masing kelompak akan bertanggung jawab dengan proyeknya, bagaimana cara merebus kedekai, membersihkan kulitnya, mengukus dan memberi ragi serta mengemasnya.
Semua butuh kolaborasi dan kebersamaan sesama anggota kelompok. Dibutuhkan gotong royong dan kerja sama yang baik. Dari situlah karakter anak bisa ditanamkan, menghormati, menerima pendapat dan saling membantu adalah nilai-nilai karakter yang bisa dibangun melalui pembelajaran P5.
Dimensi kreatif
Kreatif adalah salah satu bentuk yang bisa dilihat dari kegiatan ini, aktif dan kreatif menjadi satu kesatuan yang bisa muncul  pada perilaku anak. Apakah dia aktif dalam melakukan proyek ini.
Dimensi kreatif ini diharapkan dapat menanamkan anak untuk menghasilkan karya yang orisinil, bermakna, bermanfaat dan berdampak pada lingkungan sekitar. Mereka harus bisa berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru serta dapat memberikan solusi inovasi terhadap masalah yang mereka hadapi.